Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

image-gnews
Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank KB Bukopin (BBKP) berupaya memperbaiki fundamental dan kualitas aset mereka. Hasilnya, hingga 31 Maret 2024, Rasio Kredit Berisiko atau Loan at Risk (LAR) KB Bank terus menunjukan perbaikan pada kuartal I tahun 2024.

Rasio LAR periode Kuartal I 2024 tercatat kurang dari 35 persen. Jumlah itu menurun dibandingkan dengan periode akhir tahun yang berada di kisaran 40 persen. Sedangkan, periode akhir tahun 2022 berada di kisaran 50 persen. Bahkan di awal periode transformasi KB Bank tahun 2021, rasio LAR mereka sempat menyentuh angka 65 persen.

Perbaikan rasio LAR KB Bank tersebut salah satunya didorong dari pengalihan aset berkualitas rendah senilai Rp 2,87 triliun, melalui skema Asset Back Securities atau ABS. 

Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong mengatakan capaian itu menjadikan mereka lebih optimis untuk melakukan ekspansi kredit yang lebih berkualitas. 

"Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan dari segmen UMKM dan ritel dengan menjadikan segmen wholesale sebagai anchor untuk ekosistem bisnis," kata dia melalui keterangan tertulis pada Selasa, 23 April 2024.

Tahun ini Bisnis Bank berencana menyelesaikan program perbaikan kualitas aset. Serta menerapkan transformasi digital dengan dimotori sistem perbankan yang diadopsi dari induk usaha KB Bank; KB Kookmin Bank dan KB Financial Group, yakni Next Generation Banking System (NGBS).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upaya perbaikan itu diharapkan mampu mendorong pertumbuhan positif KB Bank di tengah situasi yang dinamis. Apalagi jika melihat dari situasi geopolitik di Timur Tengah yang memanas, dan tingkat inflasi di Amerika Serikat yang belum mereda.

KB Bank menargetkan, dapat mencapai laba operasional sebelum pencadangan atau pre-provision operating profit (PPOP) yang positif di tahun 2024, dan laba bersih positif di tahun 2025. 

Sebelumnya, lembaga rating independen yakni Fitch Ratings telah mempertahankan peringkat nasional KB Bank pada level ‘AAA’ dengan outlook stabil. “Seiring dengan terus membaiknya kinerja KB Bank, kami percaya kami dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” ucap Robby.

Pilihan Editor: Syarat IPK 3,5 Rekrutmen KAI untuk Manajemen Trainee, Gaji 25-35 Juta kalau Sudah Manajer

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

1 hari lalu

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi (memegang Ipad) dalam konferensi pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Tahun 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta pada Selasa, 2 April 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Massa berbaring setelah berunjuk rasa di kantor pusat Bank BTN, menyusul kasus dugaan hilangnya uang dari rekening, di Harmoni, Gambir, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.


Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

PT Chandra Asri Petrochemical, Cilegon, Banten. TEMPO/Yosep Arkian
Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.


OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja. TEMPO/Amston Probel
OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.


CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

4 hari lalu

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan. Foto: Instagram/@lani_darmawan
CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.