Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Reporter

Editor

Khairul anam

image-gnews
Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memprediksi tekanan inflasi ke depan akan berasal dari tiga sumber.

Pertama, gejolak harga pangan karena permintaan yang meningkat selama Idulfitri. Kedua, konflik Iran-Israel yang berkepanjangan berpotensi menimbulkan ekspektasi peningkatan harga minyak yang pada akhirnya dapat memberikan tekanan pada komoditas global lainnya.

Ketiga, pelemahan rupiah, yang dapat berkontribusi pada inflasi impor. Hal ini karena mata uang yang melemah cenderung membuat barang impor menjadi lebih mahal di dalam negeri. 

"Faktor-faktor ini secara kolektif menyoroti sifat multifaset dari tekanan inflasi, yang memerlukan pemantauan yang cermat dan respons kebijakan yang tepat," tulis LPEM FEB UI dalam laporannya berjudul Indonesia Economic Outlook Triwulan II pada Jumat, 3 Mei 2024.

LPEM FEB UI berharap, Bank Indonesia mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas rupiah. Seperti dengan menyeimbangkan pasokan dan permintaan di pasar valuta asing melalui triple intervention.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi umum RI pada angka 3,05 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) per Maret 2024. Angkanya naik dari inflasi Februari yang tercatat 2,75 persen yoy. Meskipun menyentuh level tertinggi selama tujuh bulan terakhir, namun inflasi umum tetap berada dalam target BI yaitu kisaran 1,5 hingga 3, 5 persen. 

Peningkatan inflasi umum dipicu oleh kenaikan harga komoditas pangan akibat musim panen yang tertunda karena El-Nino. Selain itu, permintaan juga meningkat selama periode Ramadan. LPEM FEB UI menyatakan, hal tersebut menunjukkan adanya tekanan ganda pada harga pangan yang berasal dari keterbatasan sisi pasokan dan fluktuasi permintaan musiman.

"Mengindikasikan kerentanan harga pangan terhadap gangguan iklim dan peristiwa keagamaan," demikian dikutip dari laporan LPEM FEB UI.

Inflasi terlihat pada bulan ketiga 2024 di semua kelompok. Pendorong utama inflasi umum adalah komponen kelompok harga bergejolak atau volatile food yang meningkat 10,33 persen yoy. Peningkatan ini berkontribusi 1,64 persen terhadap inflasi Maret 2024. 

"Lonjakan harga pangan yang disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan peningkatan permintaan Ramadan, menyebabkan lonjakan inflasi barang bergejolak dari 8,47 persen yoy pada Februari 2024."

Sementara itu, inflasi inti naik menjadi 1,77 persen yoy pada Maret 2024 dari 1,68 persen pada bulan sebelumnya. Hal ini didorong oleh permintaan yang meningkat selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Harga yang diatur pemerintah naik 1,39 persen yoy pada Maret 2024 atau lebih rendah dari Februari 2024 yang tercatat 1,68 persen yoy. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari segi kelompok pengeluaran, kenaikan inflasi pada Maret 2024 utamanya didorong oleh kenaikan harga dalam kelompok makanan, minuman dan tembakau. Kelompok ini mencatatkan tingkat inflasi sebesar 7,43 persen yoy atau berkontribusi 2,09 persen terhadap inflasi umum. 

Secara bulanan atau month-to-month (mtm), inflasi umum Maret 2024 berada di level 0,52 persen. Persentase ini meningkat dari 0,37 persen pada Februari 2024. Serupa dengan tren inflasi tahunan, semua komponen mengalami kenaikan harga secara bulanan pada Maret 2024. 

Lonjakan bulanan paling signifikan terlihat pada komponen volatile food yang mencatatkan tingkat inflasi 2,16 persen mtm pada Maret 2024. Angkanya naik dari 1,53 persen mtm pada Februari 2024. 

"Peningkatan ini didorong oleh kenaikan harga telur ayam ras, daging ayam ras dan beras. Namun, tren peningkatan untuk barang bergejolak ini diimbangi oleh penurunan harga cabai merah dan tomat."

Inflasi inti tercatat sebesar 0,15 persen mtm pada Maret 2024, imbas kenaikan harga emas, minyak goreng, nasi dan lauk pauk. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan dikarenakan efek musiman bulan Ramadan. Harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,08 persen mtm pada Maret 2024 atau turun dari 0,15 persen mtm dari bulan sebelumnya.

"Penurunan inflasi harga yang diatur pemerintah ini didorong oleh tarif angkutan udara yang lebih rendah pada Maret 2024, meskipun sebagian dikompensasi oleh kenaikan harga rokok kretek mesin."

Kemarin, Bank Indonesia (BI) menyebut inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa inflasi IHK April 2024 tercatat sebesar 0,25 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm). Dengan demikian, inflasi IHK secara tahunan menjadi 3 persen year-on-year (yoy). 

Direktur Departemen Komunikasi Fadjar Majardi menyatakan, inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat serta daerah. Hal ini terwujud melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

"Ke depan, BI meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2024," katanya dalam keterangan resmi pada Kamis, 2 Mei 2024.

Pilihan Editor: CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

19 jam lalu

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti. Antaranews
BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.


6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?


Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 28 Maret 2024. Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.881 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.858 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawa
Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.


Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah
Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.


Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

3 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.


IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)


Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

3 hari lalu

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080


Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Suahasil Nazara. ANTARA
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.


Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

4 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri
Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.


Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

9 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.