TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan belum bisa membeberkan kapan pastinya perusahaan maskapai penerbangan itu bergabung ke PT Aviasi Indonesia atau InJourney, holding BUMN aviasi-pariwisata. Menurut Irfan penggabungan tersebut merupakan inisiatif pemegang saham alias Kementerian BUMN.
“Rencananya (bakal gabung). Lagi proses, itu kan inisiatif pemegang saham,” kata Irfan ketika dihubungi Tempo melalui pesan singkat Sabtu, 9 Maret 2024.
Dilansir dari laporan kepemilikan saham PT Garuda Indonesia Tbk atau GIAA per 30 September 2023, pemegang saham mayoritas perusahaan terbuka itu adalah pemerintah Indonesia dengan porsi 64,35%. Adapun pengusaha Chairul Tanjung lewat PT Trans Airways 7,99%, dan publik 27,4%.
Sebelumnya Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menyatakan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan anak usahanya, Citilink akan segera masuk dalam holding InJourney dalam beberapa bulan ke depan.
“Ya, Garuda dan Citilink, di bawah InJourney,” kata Direktur PT Aviasi Pariwisata Indonesia, Dony Oskaria, saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Jumat, 8 Maret 2024.
Dony mengatakan akan mengupayakan agar maskapai tersebut segera bergabung. Apalagi instruksi dari Menteri BUMN Erick Thohir disebut sudah jelas.
"Saya rasa untuk Garuda sudah clear ya dari Pak Menteri, kami mengupayakan bergabung dalam beberapa bulan ke depan prosesnya sedang berjalan,” ucapnya.
Menurutnya dengan bergabung dibawah InJourney, ekosistem bisnis aviasi dan pariwisata bisa terkonsolidasi.
"Bisa menjadi satu-kesatuan yang saling menguntungkan,” paparnya.
Saat ini, pemerintah baru menyatukan bisnis bandara, perhotelan, ritel dan destanasi wisata dalam satu ekosistem yaitu InJourney. Adapun bisnis penerbangan masih dikelola oleh Garuda dan Pelita Air Service, anak usaha Pertamina.
Pemerintah sendiri sebetulnya menimbang sejumlah opsi untuk penyatuan ekosistem ini. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyatakan ada rencana merger Pelita Air dengan Citilink. Opsinya, Pelita Air masuk ke Citilink secara licenseatau lisensi, atau Pelita Air bergabung dengan InJourney. Keputusan ini menunggu kemampuan Garuda Indonesia untuk sehat usai restrukturisasi.
"Kita akan review hingga akhir tahun, apakah Garuda sudah sehat enggak di akhir tahun ini," ujar Tiko di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 6 November 2023.
DESTY LUTHFIANI
Pilihan Editor: Teten Minta Permudah Sertifikasi Halal UMKM, Ada Jalur Hijau Makanan Berbahan Halal