TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis 10 provinsi sebagai penghasil beras nasional dengan potensi luas panen yang cukup besar pada tahun 2024. Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi ini memiliki potensi produksi beras nasional pada masa panen Maret 2024 hingga 3,54 juta ton.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan kesepuluh provinsi ini adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Aceh, Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Banten.
"Secara detail kabupaten kota dengan potensi produksi beras relatif besar pada Maret 2024 antara lain ada di Banyuasin, Lamongan, dan Grobogan," ujar Habibullah dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 1 Maret 2024.
Habibullah mengatakan, produksi utama beras terdapat di wilayah Jawa Timur yang mencapai 840,94 ribu ton. Disusul Jawa Tengah sebanyak 819,03 ribu ton dan Jawa Barat sebesar 358,61 ribu ton. Potensi produksi beras di 3 Provinsi tersebut mencakup 57 persen dari total potensi produksi beras pada Maret 2024.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan Kementan akan terus memperkuat peningkatan luas lahan. Hal itu dilakukan melalui optimasi rawa di sejumlah daerah, serta melibatkan semua stakeholder guna menggenjot produksi di semua daerah.
Kementerian Pertanian juga sedang memantau panen raya padi yang diperkirakan akan terjadi pada Maret-April ini. Suwandi menuturkan pihaknya akan memperkuat pengawasan dan pengawalan bersama stakeholder agar produksi padi optimal.
Menurut dia, fokus pemerintah saat ini yakni meningkatkan produksi padi. Peningkatan produksi dilakukan melalui tiga strategi, yaitu meningkatkan perluasan areal tanam, peningkatan indeks pertanaman serta produktivitas.
"Peningkatan produksi padi melalui optimasi lahan rawa yang ada di sejumlah provinsi pun menjadi program prioritas," kata dia.
RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Insentif Kendaraan Listrik Diperpanjang, Kemenkomarves: Akan Ada Banyak Opsi Mobil Listrik dan Lebih Murah