TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi soal petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang mengalami gagal panen gara-gara tanggul jebol. "Ya setiap tahun itu pasti ada gagal panen," kata Jokowi saat ditemui usai resmikan pabrik amonium nitrat di Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis, 29 Februari 2024.
Jokowi menjelaskan, ada berbagai hal yang menyebabkan gagal panen. Misalnya banjir, musim panas yang panjang, hingga hama.
Baca Juga:
"Yang paling penting, jangan sampai itu mengurangi dalam jumlah besar produksi kita di setiap tahun," ucap Jokowi.
Sebelumnya diberitakan bahwa banjir menggenangi wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak sejak Kamis, 8 Februari 2024 hingga beberapa hari kemudian.
Salah yang terendam banjir total adalah Desa Cangkring Rembang. Daerah tersebut termasuk dalam lahan persawahan yang berada di tepi Jalur Pantai Utara atau Pantura Demak-Kudus.
Usai banjir surut, kini warga mengais padi yang ambrol diterjang banjir. Kondisi padi tersebut telah rusak karena berhari-hari direndam banjir bercampur lumpur dan berbagai macam sampah.
Para petani memilah padi yang baik kemudian dijemur. Padi-padi yang masih menempel di tangkainya itu kemudian dikeringkan dengan mesin blower.
Salah seorang petani, Muhaimin, mengatakan sawah garapannya terendam banjir sejak 9 Februari. Seminggu kemudian, banjir baru surut.
"Ada yang busuk. Ada yang tukul (tumbuh berkecambah). Sudah rusak gabahnya," kata Muhaimin pada Rabu, 28 Februari 2024.
Kualitas gabah yang telah turun tersebut juga menyebabkan harganya anjlok. Jika di pasaran harga gabah mencapai Rp 8.000 per kilogram, Muhaimin memperkirakan padinya dihargai tak sampai separuhnya. Sebagian besar gabah malah sudah tak laku dijual.
"Saya ambilin sedapatnya, dari pada tidak diambil eman-eman (sayang)," ucap Muhaimin.
AMELIA RAHIMA SARI | JAMAL ABDUN NASHR
Pilihan Editor: Disebut Ikut Susun Kabinet Prabowo, Jokowi: Kok Tanya Saya