Di sisi lain, ada faktor internal yang turut mempengaruhi menguatnya nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, yaitu Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 20-21 Februari 2024.
"Suku bunga Deposit Facility juga diputus tetap di posisi 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen," ujar Ibrahim.
Menurut Ibrahim, hal ini sejalan dengan ekspektasi para analis yang memperkirakan secara absolut bahwa BI akan menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 6,00 persen. "Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Ibrahim menyebut, dengan demikian, kali ini menjadi kali keempat BI menahan di level tersebut setelah menahan pada November, Desember, dan Januari. Sebelumnya, BI menaikkan suku bunga acuan pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,75 persen.
"Yang membuat BI menahan suku bunga acuan adalah masih adanya sentimen ketidakpastian Pemilu yang terjadi di Indonesia saat ini dan keputusan The Fed yang belum memberikan sinyal penurunan suku bunga, Indonesia masih mencatatkan aliran modal masuk," ujar dia.
Pilihan Editor: Harga Pangan Naik Lagi Hari Ini, Cabai Makin Pedas