TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah ditutup dengan penguatan sebesar 25 poin dalam perdagangan Rabu sore, 21 Februari 2024 di level Rp 15.642 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai rupiah untuk perdagangan besok adalah fluktuatif, namun dengan kecenderungan penutupan menguat di rentang Rp 15.600 hingga Rp 15.670.
Ibrahim menjelaskan salah satu penyebabnya yakni para investor mengabaikan data inflasi harga konsumen dan produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Januari. “Hal ini akan membuat Federal Reserve berada di jalur yang tepat untuk mulai memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Ibrahim, dalam keterangannya pada Rabu, 21 Februari 2024.
Menurut dia, fokus investor kini tertuju pada risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan Januari untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai kemungkinan arah suku bunga AS.
Selain itu, di Asia, People's Bank of China telah memangkas suku bunga dengan margin yang lebih besar dari perkiraan pada hari Selasa, sementara Beijing juga mengumumkan serangkaian langkah-langkah dukungan yang ditujukan pada pasar properti yang sedang lesu, dalam upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya: Di sisi lain, ada faktor internal yang turut mempengaruhi menguatnya....