TEMPO.CO, Jakarta - DBS Macroeconomic Research Team mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) perlu mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate pada paruh pertama 2024.
“BI perlu mempertahankan suku bunga acuan pada paruh pertama 2024 dan menjajaki kemungkinan pemangkasan pada paruh kedua 2024,” ujar Ekonom Senior Bank DBS, Radhika Rao, dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 Februari 2024.
Menurut dia, seiring upaya penguatan Bank Indonesia dalam kebijakan moneter, konsolidasi fiskal juga perlu diprioritaskan.
“Defisit fiskal tahun 2023 sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan defisit terendah dalam lebih dari satu dasawarsa terakhir,” tuturnya.
Sementara DBS Macroeconomic Research Team memperkirakan defisit fiskal 2024 akan rendah, yakni -1,8 persen dari PDB. “Ini lebih rendah dari anggaran,” kata dia.
Di sisi lain, Ekonom Senior Bloomberg Asia Tenggara, Tamara Henderson, memperkirakan Bank Indonesia akan menjadi bank sentral pertama di kawasan Asia Tenggara yang akan menurunkan suku bunga acuan.
Namun, kata Henderson, kebijakan penurunan suku bunga ini akan dilakukan setelah Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve alias The Fed menurunkan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) terlebih dahulu.
“Kami memperkirakan Bank Indonesia akan menjadi salah satu bank sentral di kawasan ini (Asia Tenggara) yang memangkas suku bunga, namun tidak akan sebelum The Fed (bank sentral Amerika Serikat),” ujar Henderson melalui tayang video, dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024.
Menurut dia, Bank Indonesia kemungkinan akan memotong suku bunga dengan tingkat dan frekuensi yang berbeda-beda.
Di sisi lain, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan BI-Rate bisa diturunkan tanpa menunggu kebijakan The Fed menurunkan FFR terlebih dahulu.
“Kapan BI menurunkan suku bunga? Apa nungguin The Fed menurunkan suku bunga? Saya jawab, tidak selalu seperti itu,” ujar Destry dalam kesempatan yang sama.
Destry menjelaskan, kalau kondisi perekonomian domestik baik, maka Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga. “Kalau everything domestic sudah oke, kami turunkan, walaupun The Fed belum menurunkan suku bunga,” tuturnya.
Pilihan Editor: Bank Indonesia Diprediksi Pertama Pangkas Suku Bunga di ASEAN, Tak Selalu Mengekor The Fed