TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai impor pada Desember 2023 mencapai US$ 19,11 miliar. Angka ini turun 2,45 Persen dibandingkan bulan sebelumnya. Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Puji Ismartini mengatakan total nilai impor turun baik secara bulanan maupun tahunan.
"Ini melanjutkan tren penurunan secara tahunan yang telah terjadi selama enam bulan berturut-turut," ujarnya dalam konferensi pers virtual pada Senin, 15 Januari 2024. Sedangkan nilai impor tahunan kelompok migas mengalami peningkatan.
Secara tahunan, nilai impor Desember 2023 turun 3,81 persen. Nilai impor migas naik 5,37 persen. Sementara nilai impor nonmigas kembali turun 5,57 persen.
Penurunan nilai impor bulanan terjadi pada kelompok migas dan nonmigas. Secara bulanan impor migas turun 3,33 persen menjadi US$ 3,37 miliar. Sedangkan impor nonmigas mencapai US$ 15,73 miliar atau turun sebesar 2,26 persen.
Untuk penurunan impor nonmigas secara bulanan ini, menurutnya, didorong oleh peran impor sejumlah komoditas. Pertama, impor mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau HS85 yang turun 11,42 persen. Kemudian mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya atau HS 84 yang turun 6,17 persen dan juga kendaraan dan bagiannya atau HS 87 yang turun 19,08 persen.
Sementara untuk migas terjadi peningkatan impor hasil minyak yaitu sebesar 2,44 persen. Sedangkan nilai impor minyak mentah dan gas mengalami penurunan. Masing-masing sebesar 15,25 persen dan 11,55 persen.
Sebagai informasi, ekspor pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Angka ini naik 1,89 persen dibanding ekspor pada November 2023. Namun ekspor mengalami penurunan secara tahunan sebesar 5,76 persen.
Pilihan Editor: KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit