TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Kementerian akan memanfaatkan sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk terus mengevaluasi kesehatan dan performa bisnis badan usaha milik negara. Evaluasi itu berkaitan dengan rencana perampingan BUMN menjadi tinggal 40 perusahaan sebagai bagian dari transformasi BUMN.
"Tapi kami lagi lihat sampai sembilan bulan ini (sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo) seperti apa," kata Kartika di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur, Senin, 8 Januari 2024.
Menurut Kartika, jika ada BUMN yang sudah tidak bisa diperbaiki, kemungkinan Kementerian akan melikuidasi BUMN lagi. Akan tetapi, dia mengaku belum ada rencana penutupan BUMN tahun ini.
"Termasuk apabila mereka tidak lagi feasible (layak) dan tidak lagi mampu direstrukturisasi, kami (akan) melakukan pembubaran," tutur Tiko.
Sepanjang tahun lalu pemerintah sudah membubarkan tujuh BUMN. Mereka adalah PT Istaka Karya (persero), PT Kertas Leces (persero), PT Merpati Nusantara Airlines (persero), PT Industri Gelas (persero), PT Kertas Kraft Aceh (persero), PT Industri Sandang Nusantara (persero), dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (persero). Semuanya merupakan BUMN sakit yang sudah pailit dan dalam kondisi kesulitan keuangan bertahun-tahun.
Kartika mengatakan, likuidasi BUMN tersebut merupakan bagian dari program transformasi BUMN sejak 2019. Selain melikuidasi BUMN, Kementerian juga telah menggabungkan sejumlah BUMN dalam satu induk (holding), memerger beberapa BUMN, dan sejumlah strategi penanganan lainnya.
Sejumlah transformasi itu di antaranya mentransfer polis asuransi Jiwasraya ke IFG Life, perusahaan baru di bawah naungan IFG Group. Juga ada penyelesaian restrukturisasi utang Garuda Indonesia, serta integrasi BUMN pengelola bandara yaitu PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II yang baru saja dilakukan.
Dari sejumlah strategi ini, kini tersisa empat puluh lilma badan usaha milik negara. Kementerian BUMN pada tahun ini menargetkan hanya akan mengelola 40 BUMN dengan 12 cluster industri saja.
RIANI SANUSI PUTRI | AMELIA RAHIMA
Pilihan Editor
Wamen BUMN: Waskita Karya Jadi Anak Usaha Hutama Karya Usai Restrukturisasi