Walhasil, muncul berbagai daftar produk yang diduga terafiliasi dengan Israel di media massa dan media sosial. Menanggapi hal tersebut, Kadin menegaskan bahwa MUI tidak merilis daftar produk yang terbukti berafiliasi dengan pihak yang terlibat konflik di Timur Tengah di media sosial.
Yukki menekankan bahwa MUI tidak punya kompetensi untuk merilis daftar produk Israel dan afiliasinya, sehingga daftar yang tengah beredar di media sosial belum dapat dibuktikan kebenaran dan keabsahannya.
Di sisi lain, ia menilai produk bersertifikat halal yang telah diberikan MUI melalui proses sertifikasi yang melibatkan banyak pihak. Karena itu, menurut Yukki, MUI tidak berhak untuk mencabutnya.
Kadin Indonesia pun mengimbau agar masyarakat dapat menyikapi informasi yang beredar secara bijak. Yukki meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih informasi agar tidak termakan pemberitaan hoaks.
"Hal tersebut tentunya akan sangat merugikan dunia usaha serta berdampak penyerapan ribuan karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut," kata dia.
Pilihan Editor: Ditinggal Mundur Empat Direktur, Ini Penjelasan Resmi Unilever Indonesia