Kelompok afiliasi dalam ekosistem kejahatan siber akan menunjukkan struktur yang lebih cair, dengan anggota yang sering berpindah-pindah, atau bekerja untuk beberapa kelompok secara bersamaan. “Kemampuan beradaptasi ini akan menyulitkan penegak hukum untuk melacak dan memerangi kejahatan siber secara efektif,” tulis Kaspersky.
10. Penggunaan bahasa yang kurang populer atau lintas platform
Penjahat siber akan semakin banyak menggunakan bahasa pemrograman yang kurang populer atau lintas platform seperti Golang (bahasa pemrograman yang diketik secara statis dan menghasilkan kode biner mesin yang dikompilasi) dan Rust (bahasa pemrograman sistem yang pengembangannya didukung oleh penelitian dari Mozilla). Tujuannya untuk membuat malware dan mengeksploitasi kerentanan.
“Tren ini, yang dicontohkan dengan munculnya MarioLocker, yang ditulis dalam bahasa Golang di Kolombia, akan mempersulit pendeteksian dan mitigasi ancaman siber,” katanya.
11. Munculnya kelompok hacktivist
Konflik sosial-politik akan mengarah pada peningkatan kelompok hacktivist yang berfokus pada gangguan infrastruktur dan layanan penting. “Kelompok-kelompok ini akan menimbulkan ancaman signifikan bagi lembaga keuangan dan organisasi lain yang sangat penting bagi berfungsinya masyarakat,” demikian tertulis dalam laporan Kaspersky.
Secara keseluruhan, Kaspersky juga menuliskan bahwa lanskap keamanan siber keuangan pada 2024 akan ditandai dengan ancaman yang berkembang, peningkatan otomatisasi, dan kegigihan penjahat dunia maya. Lembaga keuangan dan organisasi harus menyesuaikan strategi keamanan siber mereka untuk mengatasi tantangan ini secara proaktif, dan menjaga aset dan data sensitif mereka.
“Kolaborasi antara sektor publik dan swasta akan sangat penting untuk memerangi risiko keamanan siber keuangan yang berkembang di tahun mendatang,” katanya.
Pilihan editor: Tren Ancaman Siber di Sektor Finansial 2024 Diprediksi Meningkat, Didorong Teknologi AI
