“Saya rasa itu yang paling penting bahwa BBM satu harga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah pelosok,” ujar Saleh lagi.
Selain itu, masyarakat di pelosok sendiri bisa merasakan harga BBM yang sama seperti di wilayah perkotaan.
Menurut Saleh, wilayah Indonesia Timur menjadi wilayah yang masih minim BBM satu harga, karena itu selama tahun 2023 ini bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan Pertamina, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan lahan dan membuka lembaga penyalur BBM satu harga.
Program BBM satu harga itu diperkirakan akan berakhir pada tahun 2024, seiring dengan selesainya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Namun BPH Migas berharap agar program tersebut tetap berjalan, sehingga bisa membantu masyarakat di daerah-daerah pelosok.
Pilihan Editor: Hingga Oktober Jumlah Merchant QRIS 29,6 Juta, Bank Indonesia: 92 Persennya UMKM