TEMPO.CO, Jakarta - Emiten jasa logistik batu bara PT RMK Energy Tbk. (IDX: RMKE) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 1,8 triliun per kuartal III 2023 atau turun 3,4 persen year on year (yoy). Apa sebabnya?
"Memang sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya karena terdapat normalisasi harga batu bara," kata Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra dalam Public Expose virtual pada Kamis, 2 November 2023.
Dia menuturkan, harga batu bara pada 2022 cukup tinggi sehingga mendongkrak revenue atau pendapatan. Setelah normalisasi harga, ada penurunan pada segmen penjualan batu bara.
Pendapatan usaha dari segmen penjualan batu bara hingga kuartal III tahun ini adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah itu turun sebesar 19,5 persen yoy.
Namun kinerja segmen ini masih ditopang oleh pertumbuhan produksi tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim yang memproduksi 9.008.000 metrik ton batu bara. Jumlah ini meningkat sebesar 11,3 persen yoy dan berkontribusi 53,76 persen ke total volume penjualan batu bara.
Baca Juga:
Selain itu, perseroan juga berupaya mengoptimalkan biaya operasional dengan beban pokok pendapatan penjualan batu bara yang turun 12,3 persen yoy pada triwulan III 2023.
Sementara itu, pendapatan dari jasa juga bisa mengimbangi penurunan pendapatan dadi segmen penjualan batu bara. Pendapatan usaha dari jasa menjadi Rp 620,5 miliar pada kuartal III 2023.
Selanjutnya: "Jadi pendapatan dari jasa meningkat 59 persen...."