"Tidak hanya di hunian-hunian seperti hotel tapi juga homestay. Bahkan, homestay juga sarana hunian pariwisata menjadi pilihan utama lainnya dari wisatawan mancanegara, karena mereka ingin mendapat pengalaman lebih dengan merasakan tinggal dan melihat kehidupan dan budaya masyarakat secara langsung," kata Sandiaga.
Sandiaga juga mengatakan Kemenparekraf akan mendorong lebih banyak lagi penyelenggaraan event-event di DPSP Mandalika. "Baik event berbasis wisata olahraga, budaya, dan lainnya. Saya ajak semua berkolaborasi untuk memompa pariwisata kita," ujar Sandiaga.
Sementara itu, Maulidin, pengelola homestay Sasak Bungalow mengatakan saat ini tingkat hunian kamar miliknya rata-rata mencapai 50 persen. "Jika saat high season seperti ini okupansinya mencapai 100 persen. Kami dapat merasakan dampak dari pariwisata di Desa Kuta ini. Banyak tamu kami dari luar negeri seperti Spanyol, Australia, Jerman, juga Polandia," kata Mauludin.
Mauludin, yang juga Ketua Pokdarwis di wilayahnya, sedang mengembangkan paket-paket wisata sehingga diharapkan dapat menambah daya tarik dan waktu tinggal wisatawan. "Kami juga sudah bekerja sama dengan online travel agent untuk memasarkan," kata Mauludin.
Pilihan Editor: BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar