Reuters mencatat, jumlah posisi yang dieliminasi pada tahun ini agak lebih kecil dari penurunan yang dianggarkan. Adapun besarnya penurunan lapangan kerja aktual tidak akan diketahui sampai awal tahun depan saat The Fed menutup bukunya pada 2023 dan merilis laporan tahunan terbaru.
Pengurangan staf itu terjadi pada saat yang sensitif bagi The Fed, yakni ketika bank sentral telah membukukan kerugian sebesar US$ 100 miliar dalam beberapa bulan terakhir.
Kerugian itu akibat operasi yang melibatkan pembayaran lebih banyak bunga kepada bank atas simpanan cadangan di The Fed, dibandingkan dengan pendapatan bank sentral dari portofolio obligasi dan sekuritas berbasis hipotek senilai US$ 7,5 triliun.
"Berbeda dengan lembaga-lembaga federal yang membelanjakan uang pajak yang dialokasikan oleh Kongres, The Fed melakukan pendanaan sendiri," tulis laporan Reuters.
Pendapatannya dari kepemilikan aset dan biaya yang dibebankan ke bank untuk berbagai layanan digunakan untuk membayar sekitar US$ 6,3 miliar pengeluaran tahunan. Ini lah yang digunakan untuk mempekerjakan hampir 24 ribu orang di Washington dan kota-kota lain di seluruh negeri.
Dalam sebagian besar tahun, The Fed menghasilkan keuntungan yang diserahkan ke Departemen Keuangan AS.
Tapi sejak bank sentral mulai menaikkan suku bunga untuk mengendalikan lonjakan inflasi, The Fed telah membelanjakan lebih banyak uang dibandingkan pendapatannya setiap tahun. Lalu, bank sentral AS memberikan IOU kepada Departemen Keuangan yang harus dibayarkan kemudian.
REUTERS
Pilihan Editor: H-4 Pengosongan Pulau Rempang: Jokowi Kirim 3 Menteri, BP Batam Minta Tambah Anggaran Rp 758,99 miliar