"Rasa lega saat mereka mengkonsumsi rokok ini yang salah satunya harus ditangani, apa yang bisa diberikan pemerintah sebagai pengganti, agar dampak buruk tembakau dan anggaran untuk biaya pengobatan bisa ditekan," kata Harris.
Harris mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 275,8 juta orang menjadi surga bagi sekitar 77,9 juta perokok dewasa atau sekitar 28,26% dari populasi pada tahun 2022.
Meskipun Indonesia telah menjalankan program mengendalikan penggunaan tembakau, termasuk penetapan pajak rokok, menerapkan regulasi tentang Zona Bebas Asap Rokok, pengaturan kemasan dan label tembakau, serta pembatasan iklan dan penjualan tembakau, data Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi perokok di negara ini tidak mengalami penurunan yang signifikan terutama di segment perokok dewasa aktif.
Akademisi Cornell University Amerika Serikat Donald Kenkel yang turut hadir dalam forum itu mengatakan di sejumlah negara saat ini mulai menerapkan kebijakan alternatif untuk menekan agar dampak rokok tak kian membebani anggaran kesehatan.
Seperti penggunaan produk-produk lebih rendah resiko seperti rokok elektronik, heated tobacco products (HTP), Nicotine Patch, dan sebagainya.
"Namun penggunaan produk alternatif di beberapa njuselanegara ini juga didukung dengan sistem kuota pembelian sehingga efektif menurunkan biaya kesehatan bagi perokok aktif," kata Donald.
Berdasarkan penelitian yang ia lakukan, kata Donald, aturan atau regulasi tentang produk alternatif pengganti tembakau juga harus dipastikan aman. Termasuk rokok elektronik.
Donald mencontohkan, dari hasil penelitiannya di Inggris yang sudah menerapkan sistem alternatif pengganti tembakau, telah melakukan uji klinis untuk rokok elektronik. Rokok elektronik itu di Inggris berhasil menjadi sarana yang efektif untuk membantu mengurangi jumlah perokok aktif.
Bahkan, layanan kesehatan nasional Inggris sudah merekomendasikan rokok elektronik sebagai cara untuk berhenti merokok. Mereka bahkan mengadakan penjualan rokok elektronik di rumah sakit.
Selanjutnya: Di Indonesia sendiri, Donald menilai ada...