Realisasi anggaran untuk program PC PEN mencapai Rp 575,9 triliun. Sementara, tahun 2021, di tengah amukan hebat pandemi Covid-19 varian delta yang mematikan APBN kembali bekerja sangat keras untuk mendorong pemulihan ekonomi dan melindungi keselamatan dan kesehatan rakyat.
“Namun, APBN tahun 2021 tetap terjaga kesehatannya dengan memulai proses konsolidasi. Dengan demikian defisit 2021 diturunkan menjadi 4,57 persen terhadap PDB,” tutur dia.
Bendahara negara mengatakan, dukungan APBN 2021 untuk pemulihan ekonomi juga sangat sentral dan kuat, karena PC PEN bahkan meningkat signifikan mencapai Rp 655,1 triliun. Sedangkan APBN 2022 yang merupakan tahun terakhir menerapkan defisit di atas 3 persen berakhir dengan postur yang jauh lebih sehat.
Sri Mulyani menutukan defisit APBN 2022 hanya 2,35 persen terhadap PDB. Menurut dia, hal itu menunjukan konsolidasai dan kesehatan fiskal terlaksana satu tahun bahkan lebih cepat dari yang dimandatkan dalam UU Nomor 2 Tahun 2020 dan bahkan rasio utang mulai menurun kembali menbjadi 39,7 persen terhadap PDB.
“Alhamdulillah pandemi telah makin dapat dikendalikan. Ini karena program vaksinasi meluas dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Demikian juga dengan langkah lanjutan untuk pemulihan ekonomi dan normalisasi aktivitas masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonominya tetap kuat,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Pilihan editor: Sri Mulyani Ungkap Penyebab Anjloknya Penerimaan Pajak pada Semester I 2023 Ini