TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan soal keputusan pemerintah untuk tidak menimpor kereta rel listrik (KRL) bekas. Menurut Erick, keputusan itu berdasarkan hasil rapat yang dia ikuti bersama dengan beberapa menteri dan stakeholder terkait.
Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Keputusannya mengimpor kereta baru, tidak bekas. Ya Alhamdulillah, kan kalau baru lebih bagus secara teori,” ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Juni 2023.
Menurut Erick, sekarang tinggal soal pemodalannya seperti apa. Hasil rapat tersebut juga nantinya akan disampaikan kepada Kementerian Keuangan. Tujuannya agar bisa ada solusinya soal pendanaannya.
Selain itu, Erick menegaskan pihaknya juga sudah memberikan modal tambahan kepada PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk meningkatkan produksinya. “Alhamdulillah walaupun PMN tambahan kan dividen BUMN-nya bagus. Kalau di-comparable PMN dan dividennya masih lebih tinggi. Ini yang dijaga,” tutur dia.
Sebelumnya, rencana soal impor KRL baru disampaikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan pemerintah sedang berencana mengimpor sebanyak tiga rangkaian. "Jadi kami tuh tidak mengimpor barang bekas. Karena itu melanggar Permendag yang tidak boleh impor barang di atas 20 tahun. Dan juga (aturan) dari Perhubungan," kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat pada Jumat malam, 23 Juni 2023.
Selanjutnya: Rencana impor KRL baru, kata Luhut, baru saja ...