Rencana impor KRL baru, kata Luhut, baru saja diputuskan oleh pemerintah. Karena itu, dia memperkirakan tiga rangkaian KRL baru itu tidak akan datang tahun ini. Namun, ia mengatakan pemerintah akan berusaha mengimpornya sesegera mungkin.
Luhut mengaku tak mengetahui pasti berapa nilai impor KRL baru dari Jepang tersebut. Tetapi, dia menegaskan langkah ini tak akan membuka tarif KRL naik.
Alhasil, di samping mengimpor 3 rangkaian baru, pemerintah juga akan membuat sendiri di dalam negeri. Pembuatan KRL akan dilakukan oleh PT Industri Kereta Api atau Inka. Luhut menyebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu akan membuatnya di Banyuwangi dan Madiun.
Total biaya yang disiapkan, kata Luhut, sebesar Rp 9,3 triliun. Ia berujar tata pengelolaanya akan dilakukan oleh PT Kereta Api (Persero) atau KAI dan BPKP. Menurutnya, upaya tersebut dapat membuat aset yang ada bisa digunakan dengan optimal.
Dia tak menampik ada kemungkinan kekurangan rangkaian, karena itu pemerintah memutuskan untuk mengimpor kereta yang baru. "Di samping itu kita siapkan lagi penyangga yang lain kalau dibutuhkan," ujar Luhut.
MOH KHORY ALFARIZI | M JULNIS FIRMANSYAH | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Digratiskan hingga Oktober, Balik Modal Bisa Lebih Lama?