TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan menargetkan capaian lelang pada tahun 2023 senilai Rp 33 triliun di tengah ketidakpastian ekonomi dan resesi global. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang nilainya Rp 30 triliun.
“Targetnya kita rencanakan Rp 33 triliun kalau tahun kemarin Rp 30 triliun kita men-challenge insan lelang Indonesia khususnya pejabat lelang. Dan ini target tertinggi sepanjang sejarah,” ujar Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 20 Januari 2023.
Adapun pendapatan negara bukan pajak (PNBP) lelang juga targetnya naik untuk 2023 menjadi Rp 758 miliar dari tahun lalu senilai Rp 700 miliar. “Jadi kita upayakan setiap tahun meningkat minimal 5 persen,” ucap Joko.
Baca Juga: Aset Jiwasraya Rp 3,488 Triliun Belum Laku Dilelang, DJKN Beberkan Penyebabnya
Soal ancaman resesi terhadap pasar lelang, Joko mengatakan bahwa kemungkinan tidak ada pengaruhnya. Karena, penjualan melalui lelang memiliki karakter khusus yang tidak bisa ditemui di pasaran. Mulai dari barang-barang yang dijual dengan spesifikasi khusus hingga menggunakan nilai likuidasi yang menarik.
“Bukan murah, tapi kenyataannya saat pelaksanaan lelang harganya bisa menarik juga,” tutur Joko.
Sehingga, dia menambahkan, untuk resesi DJKN belum merasakan bagaimana pengaruhnya terhadap pasar lelang. Karena jika diperhatikan, dari segi pembeli saat lelang itu pasti ada saja.
“Para pembeli lelang itu ada, besi tua ada peminatnya, apartemen juga ada pelanggan-pelanggannya. Bahkan semakin bertambah dan kita harap transaksi lelang menjadi sarana jual beli yang menarik,” kata Joko.