TEMPO.CO, Jakarta - PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services, Warrington Investment Pte. Ltd. dan PT Margautama Nusantara yang terafiliasi dengan Anthoni Salim bos dari Grup Salim baru saja mengakuisi saham PT Jasamarga Transjawa Tol senilai Rp 12,825 triliun.
Akuisisi 30,18 persen saham itu resmi dilakukan setelah PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada Rabu, 18 September 2024. Adapun proses perjanjian pembelian saham bersyarat dan perjanjian penyertaan saham bersayarat telah disepakati sejak 28 Juni 2024.
CEO Metro Pacific Tollways Corp (MPTC), Rogelio L Singson dalam keterangan tertulisnya mengungkap langkah akuisisi tersebut sebagai upaya untuk memperkuat portofolio dan komitmen meningkatkan kehadiran perusahannya di kawasan Asia Tenggara. MPTC merupakan perusahaan infrastruktur jalan tol yang berbasis di Filipina. Selain di Filipina, di laman resminya MPTC juga tercatat memiliki sejumlah proyek infrastruktur di Vietnam.
MPTC merupakan perusahaan yang berada di bawah First Pacific, sebuah perusahaan induk investasi yang berbasis di Hong Kong. Dalam laman resminya, First Pacific bergerak dalam investasi di bidang produk makanan, telekomunikasi, infrastruktur, dan sumber daya alam.
Sementara itu, jabatan Komisaris Utama First Pacific diduduki oleh Anthoni Salim. Sosok yang juga menjabat sebagai CEO berbagai emiten besar di Indonesia seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Selanjutnya, MPTC yang dimiliki oleh First Pacific juga menjadi investor di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Di sisi lain, META merupakan entitas pemilik 43,39 persen saham PT Margautama Nusantara yang terlibat dalam aksi korporasi pengakuisisian saham Tol Trans Jawa.
Selain META, 33 persen saham Margautama dimiliki oleh Warrington Investment Pte Ltd dan 17,74 persen dimiliki PT Metro Pacific Tollways Indonesia Service. Sebagian kecil saham perusahaan tersebut dimiliki oleh beberapa perusahaan lain.
PT Margautama Nusantara sendiri memiliki sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia lewat anak-anak usahanya. Mulai dari PT Bintaro Serpong Damai, PT Makassar Metro Network, PT Jakarta Lingkar Baratsatu, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, hingga PT Makassar Airport Network.
Meski konsorsium terafiliasi Salim Group telah mengakuisi sebagian saham, Corporate Communication PT Jasa Marga, Lisye Octaviana mengungkapkan perusahaannya tetap memegang kendali penuh dalam pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa.
“Secara konsolidasi PT JTT juga masih menjadi bagian dalam kelompok usaha Jasa Marga,” kata dia, Kamis, 19 September 2024.
Strategi pendanaan ini, kata Lisye, ditempuh untuk mendapatkan sumber pendanaan baru bersifat ekuitas. Pendanaan itu dalam jangka pendek digunakan untuk memperkuat fundamental keuangan. Sehingga dapat membantu Jasa Marga mencapai tujuan strategisnya.
Pilihan Editor: Jasa Marga Lepas Saham Tol Trans Jawa Senilai Rp 12,82 Triliun, Ini Alasannya