Ada yang unik di Atelir bila dibandingkan dengan kedai lainnya. Barista di kafe ini biasa disebut sebagai ladenis. Sebutan ini muncul karena tugas utamanya ialah meladeni pelanggan di kedai. Namun, selain melayani pengunjung, Irsyad mengungkap para ladenis harus memahami dunia kolektif karena perlu berbaur dan melayani komunitas yang datang.
“Ladenis di Atelir lebih dari sekedar membuat kopi, tapi dia akan dituntut untuk mengerti kehidupan kolektif dan para seniman,” katanya.
Atelir juga membuat program kolektif sesuai dengan lima bidang kesenian agar komunitasnya tetap hidup. Dari program ini, Irsyad berharap kian banyak komunitas yang bertemu dan berkolaborasi untuk membuat karya. Sama halnya dengan Roemah Iponk, kehidupan berkumpul di Atelir pun menjadi penghubung bagi pekerja seni untuk terus berkembang.
“Karena Atelir tidak cukup luas makanya berfungsi hanya sebagai pemancing, menjadi ruang untuk orang bertemu dan Saling berbagi ide. Kemudian kalau mau pentas yang lebih besar bisa pentas di tempat lain yang sebenarnya mungkin sudah terhubung karena proses yang ada di Atelir,” kata Irsyad.
Interior kafe berupa mural dan lukisan dinding di Atelir Ceremai, Rawamangun, Jakarta, 14 Desember 2022. TEMPO/Vania Novie Andini
Sementara itu, ekosistem yang terus bergulir ia anggap sebagai tantangan baru bagi Atelir. Untuk mendukung aktivitas komunitas yang selalu hidup, Atelir membuat sebuah kelembagaan berbentuk Yayasan. Tujuannya agar bisa memfasilitasi komunitas secara resmi. Ia menilai, selama ini, komunitas seni melakukan segala hal secara mandiri. Padahal, kata dia, ada kelompok lain yang mendukung mereka dari sisi manajerial agar para pekerja seni bisa fokus pada karyanya.
“Seniman bekerja, memikirkan idenya, dan berlatih. Mereka gak perlu memikirkan ini nanti duitnya darimana, tempat pentasnya dimana, penontonnya gimana,” katanya.
Irsyad berharap Atelir membangun sistem pendukung bagi pekerja seni sehingga siapa pun komunitas seni yang akan pentas bisa langsung difasilitasi. “Karena seniman tidak bisa kerja sendirian, dia harus bisa berkolaborasi dengan seniman yang lain,” ucapnya.