Pada Senin pekan lalu, pihaknya fokus melakukan evakuasi. KCIC bersama beberapa pihak akan mengevaluasi SOP pemasangan rel, SOP kerja lainnya, serta memastikan segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB memenuhi aspek keselamatan kerja, pada setiap aktivitas kerja.
“KCIC dan kontraktor KCJB mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan pihak berwenang,” tutur Edo.
Polri menurunkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) untuk mengecek kecelakaan kereta cepat tersebut. Tim Inafis sudah mengidentifikasi para korban, baik yang meninggal maupun luka-luka.
Penyidik Polda Jawa Barat telah memeriksa 18 saksi yang dimintai keterangan perihal peristiwa tersebut pada Senin. Polisi bersama kementerian dan lembaga yang berwenang telah melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan ahli lain.
KNKT ikut investigasi
KNKT membenarkan ikut terlibat melakukan investigasi insiden kereta kerja milik KCJB yang anjlok. "Untuk saat ini saya bisa sampaikan benar bahwa KNKT menurunkan tim investigasi terkait kecelakaan tersebut," ujar Kepala Sub-Bagian Data, Informasi, dan Humas KNKT Anggo Anugoro saat dihubungi kemarin.
Menurut Anggo, tim investigasi dipimpin langsung oleh Kepala Sub Komite (Kasubkom) Investigasi Kecelakaan Kereta Api, Suprapto didampingi investigator Gusnaedi Rachmanas, Hertriadi Ismawan, dan Aditya WS Yudistira. Tim sudah menuju lokasi kejadian sejak Senin lalu, 19 Desember 2022.
Mengenai hasil atau update investigasi soal kecelakaan pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini, menurut Anggo, belum bisa disampaikan. Karena saat ini masih proses pengumpulan data dan temuan di lapangan yang tentunya memerlukan proses analisis lebih lanjut untuk menentukan hasil investigasi.
Baca juga: Konsensi Kereta Cepat Mau Diperpanjang Jadi 80 Tahun, Kemenhub Masih Tunggu Data
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.