Kebijakan-kebijakan tersebut menstimulus pasar ekspor atas produk Jepang menjadi lebih terjangkau dan meningkatkan PDB. Selain itu, laba sebelum pajak serta pendapatan pajak perusahaan melonjak signifikan.
Kebijakan cetak uang pun berpengaruh hingga ke negara mitra basis produksi Jepang, termasuk ke Indonesia. Kebijakan tersebut juga disebut-sebut berhasil meredam pengaruh Cina ke dunia yang terkenal dengan kebijakan Jalan Sutera Baru. Pembiayaan jumbo di sepanjang jalan sutra untuk menopang pertumbuhan ekonomi Cina.
Saat menjabat, Abe juga meningkatkan peran Jepang melalui penguatan militer. Tantangan Abenomics sendiri adalah populasi Jepang yang semakin menua sehingga kecendrungan belanja melemah dan lebih meningkatkan tabungan.
Majalah Forbes menempatkan Abe sebagai salah satu orang paling berpengaruh dunia (powerful people) di peringkat 38 pada 2018. Namun majalah ekonomi itu tidak mencantumkan kekayaan Abe.
Shinzo Abe wafat setelah ditembak salah satu mantan anggota angkatan laut Jepang kemarin. Suami dari Akie Abe itu menjadi Perdana Menteri termuda sejak perang dunia ke II dengan pemerintahan pertama pada 2006-2007.
Selanjutnya Abe terpilih pada 2012-2014, 2014-2017 serta 2017-2020. Dengan capaian ini maka total pemerintahan Abe sepanjang 9 tahun.
Namun begitu, periode pertama dan berakhirnya pemerintahan Shinzo Abe tidak berjalan mulus sehingga menantu salah satu raksasa perusahaan Jepang Morinaga & Co itu mengundurkan diri. Salah satu alasan pengunduran dirinya adalah faktor kesehatan.
BISNIS
Baca: Bupati Ingin Pungut Rp 25 per Kilogram Panen Sawit, Petani: Sangat Menyayat Hati
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.