Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos Pertamina Cerita Dilema Naikkan Harga Pertamax: Ada Kemungkinan Shifting ke Pertalite

image-gnews
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kanan) berbincang dengan operator SPBU saat melakukan sidak di SPBU By pass Soekarno Hatta Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 3 April 2022. SPBU Mobile tersebut memiliki kapasitas mulai dari 5.000 Kiloliter (Kl) hingga 16.000 Kl. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kanan) berbincang dengan operator SPBU saat melakukan sidak di SPBU By pass Soekarno Hatta Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 3 April 2022. SPBU Mobile tersebut memiliki kapasitas mulai dari 5.000 Kiloliter (Kl) hingga 16.000 Kl. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan adanya dilema dalam menjual Pertamax saat ini. Harga BBM komersial itu tetap ditahan pemerintah di Rp 12.500 walau harga pasarnya sudah mencapai Rp 17.950 per liter. Artinya, BBM tersebut tetap disubsidi Rp 5.450 per liter.

“Kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini (sesuai harga pasar Rp 17.950), maka kemudian akan terjadi shifting ke Pertalite, ini tentu menambah beban negara," ujar Nicke saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2022. "Kita pantau terus kondisi harga pasar, kita selalu berkoordinasi untuk menetapkan kebijakan-kebijakan."

Ia menyebutkan langkah Pertamina tak menaikkan harga Pertamax selama ini tak diiringi oleh penggantian oleh pemerintah karena bahan bakar tersebut bukan termasuk yang disubsidi. “Jadi kalau pertanyaannya, adakah yang sekarang kita masih jual di bawah harga keekonomiannya dan tidak diganti oleh pemerintah ada, yaitu Pertamax,” ucapnya.

Oleh sebab itu, kata Nicke, yang dilakukan perseroan adalah membayar selisih harga itu lewat keuntungan yang didapat Pertamina dari kegiatan bisnis hulu saat menikmati profit di tengah harga minyak mentah dunia yang tinggi pada tahun ini. “Iya betul lewat windfall (pembayarannya),” tuturnya.

Namun begitu, pemerintah menyatakan bakal menyasar alokasi subsidi pada jenis BBM Pertamax kemudian hari seiring upaya pengurangan emisi karbon. Sebab, Pertamax memiliki Research Octan Number (RON) yang lebih tinggi ketimbang Pertalite. “Road map pemerintah menyubsidi bahan bakar yang ramah lingkungan, maka roadmap berikutnya adalah pertamax jadi ada roadmapnya tidak serta merta pindah."

Lebih jauh, Nicke memaparkan selisih harga jual produk bahan bakar minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram dari harga pasar hingga Juli 2022 masih cukup besar. “Harga keekonomian dengan peningkatan harga minyak dan gas juga meningkat tajam kalau kita bandingkan harga yang ditahan ditetapkan pemerintah dengan harga keekonomiannya,” ujarnya.

Data Pertamina menunjukkan per Juli 2022, harga pasar untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar sudah mencapai Rp 18.150 per liter, sedangkan harga jual yang ditetapkan pemerintah berada di angka Rp 5.150 per liter. Artinya, pemerintah menanggung subsidi mencapai Rp 13.000 untuk setiap pembelian satu liter JBT Solar.

Selanjutnya: selisih dengan harga pasar makin lebar, subsidi BBM melonjak..

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

3 jam lalu

Pertamina Menggaet KNOC dan ExxonMobil untuk Kembangkan CCS

Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.


Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

5 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.


Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

5 jam lalu

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bertemu dengan Gerakan Nurani Bangsa di rumahnya Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/Bagus Pribadi
Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.


PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

6 jam lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)


Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

7 jam lalu

Holding RS BUMN IHC menyiapkan Sebanyak 7 Ambulance Rescue yang dilengkapi dengan peralatan Mini ICU, untuk memberikan layanan medis darurat dan non-darurat bagi tamu VVIP World Water Forum 2024 di Bali.
Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis untuk Dukung WWF di Bali

IHC mengambil peran strategis sebagai koordinator layanan tim medis untuk tamu VVIP, bersama Kementerian Sekretariat Negara di WWF


Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

12 jam lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.


Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

1 hari lalu

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati, paparkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan, saat menjadi panelis dalam sharing session CEO Forum Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition


16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, 11 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?


Pertamina Jadi Pionir BUMN Sektor Energi dengan Menggandeng JCCP

1 hari lalu

 Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini mewakili Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Chief Executive Officer (CEO) Japan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energy (JCCP) Tsuyoshi Nakai menandatangani MoU Exchange
Pertamina Jadi Pionir BUMN Sektor Energi dengan Menggandeng JCCP

Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini mengatakan, kolaborasi antara Pertamina dan JCCP menjadi upaya Pertamina dalam menghadapi tantangan transisi energi, khususnya trilema energi melalui langkah inisiatif dan kerjasama dengan berbagai pihak.


Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

1 hari lalu

M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus
Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.