Di laman resminya, KLHK kemudian menunjukkan foto liputan satelit secara series mulai 2009 di areal konsesi tersebut, pada saat pelepasan kawasan hutan untuk izin sawit tersebut diberikan. Foto series ini tersedia sampai 2019.
Nunu kemudian menyebut deforestasi di konsesi sawit Dongin Prabhawa mulai dilakukan perusahaan pada 2011 atau dua tahun setelah pelepasan kawasan hutan untuk pembangunan sawit tersebut. Menurut dia, poergerakan deforestasi tersebut terus meluas pada 2012 hingga 2016.
Tapi pada 2017 hingga 2019, Nunu menyebut luasan deforestasi tidak mengalami pergerakan lagi berdasarkan foto satelit. Ia menyebut pergerakan deforestasi tersebut juga dapat diperiksa secara mudah melalui Google Earth pada fitur data tahunan.
Sehingga, Nunu menganggap tidak relevan untuk menyimpulkan seolah-olah wajah hutan Papua telah gundul akibat deforestasi di konsesi sawit tersebut, yang hanya ditunjukkan oleh dua foto liputan satelit 2001 dan 2019. "Mengingat luas izin konsesi yang diberikan di era Presiden SBY tersebut adalah seluas setengah DKI Jakarta," ujarnya.
Tempo mencoba mengkonfirmasi keterangan KLHK ini kepada pihak Korindo. Tapi hingga berita ini diturunkan belum ada respons.
BACA: Banjir Sudah Sebulan, KLHK Didesak Turun Cek DAS Kapuas