“Artinya harga LNG yang dibeli oleh negara-negara Eropa sangat bergantung dari harga pasar pada saat itu,” ujar Arcandra.
Lantaran permintaan LNG meningkat untuk menggantikan batu bara, sementara kontrak jangka panjang belum ada, harga LNG melambung tinggi. Saat ini harga LNG berada di kisaran lebih dari US$ 20 per MMBTU.
Sejumlah negara di Eropa pun, kata Arcandra, tengah mempertanyakan kebijakan Uni Eropa ihwal pembatasan emisi yang dianggap terlalu cepat dan ketat. Apalagi kenaikan harga komoditas batu bara dan gas tidak bisa diprediksi lama waktunya.
“Sudah siapkah negara negara Eropa mengantisipasi gelombang protes dari rakyatnya akibat naiknya biaya energi?” tutur Arcandra. “Kalau harga tinggi terjadi dalam waktu lama, apakah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan bisa tercapai?” katanya, lagi.
Arcandra mengatakan perlu strategi yang tepat untuk mengambil kebijakan ihwal transisi energi. Langkah-langkah yang cenderung emosional dalam membuat kebijakan, kata dia, sudah saatnya untuk ditinjau ulang.
Baca Juga: Cerita Arcandra Soal Naiknya Harga Energi di Eropa dan Kebijakan yang Dilematis