Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Arcandra Soal Naiknya Harga Energi di Eropa dan Kebijakan yang Dilematis

image-gnews
Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar tiba di Kementerian BUMN, 3 Februari 2017. TEMPO/Vindry
Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar tiba di Kementerian BUMN, 3 Februari 2017. TEMPO/Vindry
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, mengatakan Eropa sedang melakukan berbagai cara elegan untuk keluar dari masalah melambungnya harga energi. Negara-negara di benua tersebut sedang mengalami masalah akibat kenaikan harga batu bara dan gas di tengah meningkatnya kebutuhan energi memasuki musim dingin.

“Pertama, Eropa mengembalikan sebagian profit dari perusahaan listrik ke konsumen,” ujar Arcandra Tahar dalam tulisan di media sosial Instagram-nya, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Cara kedua adalah Eropa mengurangi pajak pertambahan nilai atau PPN sampai 90 persen. Adapun ketiga, Indonesia membatasi harga gas ke konsumen yang kurang mampu.

Selanjutnya cara keempat, negara-negara menambah anggaran subsidi. Terakhir atau kelima, Eropa memindahkan alokasi dana untuk pengembangan energi terbarukan ke pengurangan pajak.

Adapun Eropa tengah menghadapi situasi yang sulit di tengah kebijakan yang dilematis. Dua sumber energi, yakni gas dan batu bara, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama memasuki musim dingin belakangan mengalami fluktuasi harga.

Harga batu bara melambung tajam diikuti gas. Peningkatan harga komoditas semakin terasa akibat  beberapa negara Eropa menerapkan pajak karbon yang tinggi. Walhasil, konsumen merasa semakin terbebani dan biaya energi untuk industri menjadi tidak kompetitif.

Sejumlah negara di Eropa pun, kata Arcandra, tengah mempertanyakan kebijakan Uni Eropa ihwal pembatasan emisi yang dianggap terlalu cepat dan ketat. Apalagi kenaikan harga komoditas batu bara dan gas tidak bisa diprediksi lama waktunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sudah siapkah negara negara Eropa mengantisipasi gelombang protes dari rakyatnya akibat naiknya biaya energi?” tutur Arcandra.  “Kalau harga tinggi terjadi dalam waktu lama, apakah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan bisa tercapai?” katanya, lagi.

Sebelumnya Uni Eropa berkeinginan mengurangi emisinya hingga 55 persen pada 2030 menuju nol karbon. Untuk mencapai target tersebut, Uni Eropa mengenakan pajak untuk polusi yang dihasilkan terhadap industri padat energi.

Arcandra mengatakan perlu strategi yang tepat untuk melakukan transisi energi yang bertujuan menjadikan bumi lebih sehat. Langkah-langkah yang cenderung emosional dalam membuat kebijakan, kata dia, sudah saatnya untuk ditinjau ulang.

“Semoga kita semakin paham bahwa tidak mudah untuk membuat energy policy yang berkeadilan. Diperlukan kecermatan, ketelitian dan ketajaman membaca tanda-tanda zaman,” kata Arcandra.

Baca Juga: Pertamina Ungkap Rencana Produksi dan Digitalisasi Blok Rokan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

15 jam lalu

Kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat. ANTARA/HO-BP Tangguh
Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

19 jam lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

1 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi saat memimpin pertemuan dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang, Selasa (17/4/2024). Foto: Agung/vel
Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

2 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

2 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

7 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Blair sebelumnya diminta Jokowi membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. Tony Blair menyebut pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN. TEMPO/Subekti.
Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

7 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

12 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris menghadiri konferensi pers pada hari pertemuan mereka untuk membahas pengakuan negara Palestina, di Dublin, Irlandia, 12 April 2024. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

12 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.