Adapun untuk loan to deposit ratio (LDR), dia melihat ruang likuiditas masih terbuka lebar, sehingga LDR BRI diproyeksikan di kisaran 85 persen pada 2021. Untuk net interest margin (NIM), diproyeksikan berada di kisaran 6,3 persen tahun ini.
"Kita melihat bahwa adanya upaya digitalisasi yang konsisten kita lakukan beberapa tahun terakhir membantu pertumbuhan fee based income kita di kisaran kurang lebih 8 persen," kata dia.
Untuk rasio kredit bermasalah non performing loan, kata dia, BRI masih memonitor dengan ketat. Sedangkan untuk credit cost hampir sama, dengan tahun lalu sebesar 3,1 persen.
BACA: Penyaluran Kredit BRI Tumbuh 3,89 Persen pada 2020
HENDARTYO HANGGI