TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI Sunarso mengatakan penyaluran kredit BRI tetap tumbuh positif meskipun ekonomi nasional terkontraksi. Hingga akhir Desember 2020, secara konsolidasian BRI menyalurkan kredit senilai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen year on year.
"Angka ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional di tahun 2020 yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada di kisaran minus 1 hingga 2 persen," kata Sunarso dalam konferensi pers virtual, Jumat, 29 Januari 2021.
Tercatat kredit mikro BRI tumbuh double digit sebesar 14,18 persen, kredit kecil dan menengah tumbuh 3,88 persen, dan kredit konsumer tumbuh 2,26 persen.
Kinerja positif tersebut berdampak pada peningkatan porsi atau portofolio kredit UMKM BRI yang menyentuh angka 82,13 persen dari total seluruh kredit BRI.
“Tantangannya sekarang adalah mencari sumber pertumbuhan baru. Strateginya yakni BRI akan fokus di dua area. Pertama, yang existing kita naik kelaskan. Kedua, cari sumber pertumbuhan baru, yaitu mencari yang lebih kecil daripada mikro,” ujarnya.
Pertumbuhan kredit BRI Group mampu diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang sehat dan terjaga, Hal ini ditunjukkan dengan rasio kredit bermasalah atau NPL BRI Group yang tercatat 2,99 persen dengan NPL Coverage mencapai 237,73 persen.