Sementara itu, Direktur Utama Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar, mengaku bangga dan sangat menanti untuk bekerjasama dengan Gojek yang memiliki jutaan konsumen dan mitra usaha di seluruh Indonesia. "Kami akan saling melengkapi karena Bank Jago memiliki pengalaman dan keahlian dalam memahami kebutuhan finansial masyarakat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia kemarin, melalui suratnya Direktur Utama PT Dompet Karya Anak Bangsa Andre Soelistyo menyampaikan pihaknya membeli 1.956.600.000 atau 1,956 miliar saham ARTO.
Setelah transaksi, kepemilikan PT Dompet Karya Anak Bangsa atau DOKAB di ARTO naik menjadi 22,16 persen atau 2,4 miliar saham dari sebelumnya 4,14 persen atau 449,14 juta saham. Total transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp 2,25 triliun. "Tujuan transaksi adalah investasi dengan status kepemilikan saham langsung," kata Andre.
Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun melalui keterangan terpisah menyebutkan DOKAB menjadi salah satu pemegang saham di atas 5 persen setelah adanya transaksi. Setelah akuisisi, komposisi pemegang saham ARTO menjadi PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia 37,65 persen, Wealth Rack 13,35 persen, PT Dompet Karya Anak Bangsa 22,16 persen, dan publik 26,84 persen.
Sebelumnya, komposisi pemegang saham ARTO ialah PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia 37,65 persen, Wealth Rack 13,35 persen, PT Dompet Karya Anak Bangsa 22,16 persen, dan publik 49 persen. Artinya, DOKAB mengambil saham dari investor publik.
Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, saham ARTO naik 60 poin atau 1,56 persen menjadi Rp3.900. Harga menguat 33,56 persen dalam 1 bulan terakhir.
Dengan kolaborasi ini, berarti menambah panjang deretan kerja sama yang telah dilakukan Gojek dan GoPay dengan berbagai lembaga keuangan untuk menyediakan layanan keuangan kepada ekosistem Gojek sejak 2017.