TEMPO.CO, Yogyakarta - Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) berharap aksi protes dengan cara membagikan tak kurang 5.800 ekor ayam hidup kepada warga Yogyakarta di berbagai titik kota pada hari ini, Rabu, 26 Juni 2019, tidak ditentang oleh sejumlah pihak.
Baca: Harga Ayam Anjlok, Menteri Darmin: Pasar Belum Efisien
Aksi yang akan digelar oleh 80-100 peternak se DIY di empat titik kota Yogyakarta itu menjadi bentuk protes peternak atas anjloknya harga ayam hidup yang membuat mereka gulung tikar bahkan tak berani berjualan.
Ketua Apayo, Hari Wibowo mengatakan pasca viralnya poster bagi-bagi ayam gratis yang dibuat mereka di media sosial itu sejak Ahad 23 Juni 2019 lalu, belum direspons oleh pihak pemerintah daerah. “Dari pemerintah tidak ada yang menghubungi. Malah kami sudah buat surat pemberitahuan ke Polresta (Yogyakarta), minta surat izin lokasi (untuk aksi),” ujar Hari kepada Tempo, Selasa, 25 Juni 2019.
Hari berharap aksi untuk protes dengan cara membagikan ayam hidup gratis itu tak dilarang. “Tapi kalau memang nggak boleh, ya terpaksa nomaden sambil jalan dikasih-kasihkan ke mana saja,” ujarnya.
Kalangan peternak DIY menyebut aksi itu dilatarbelakangi harga daging ayam di pasar selalu di atas HPP yakni Rp 29-30 ribu per kilogram. Padahal para pedagang sendiri hanya membeli dari peternak dengan harga Rp 7-8 ribu per kilogram dengan alasan over supply.
Timpangnya harga kulakan pedagang dengan harga pasaran ini yang membuat peternak resah. Hari pun heran para pedagang tidak bersedia menaikkan harga beli di tingkat peternak meskipun selisih harga antara di peternak dan di pasaran sangat tinggi.
Baca: Usai Lebaran, Harga Ayam Anjlok, Harga Cabai Tetap Tinggi
Idealnya dengan harga pasaran Rp 30 ribu per kilogram itu, harga beli ke peternak bisa separonya lebih, atau sekitar Rp 18-20 ribu per kilogram. "Daripada kami menjual murah tapi masyarakat tetap tidak menikmati harga murah itu, maka lebih baik kami bagikan gratis saja ayam itu biar publik tahu kondisinya," ujar Hari.