TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko angkat suara terkait rencana Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) membagikan 5.800 ekor ayam hidup di berbagai titik kota pada Rabu, 26 Juni 2019, sebagai protes atas anjloknya harga ayam. Anjloknya harga ayam membuat peternak ayam terancam gulung tikar dan tak berani berjualan.
Baca juga: Harga Ayam di Berbagai Kota Anjlok, Bagaimana di Bojonegoro?
“Silakan saja menggelar aksi itu, kami tak bisa melarang,” ujar Sasongko kepada Tempo Selasa, 25 Juni 2019.
Ketua Apayo Hari Wibowo sebelumnya menuturkan sejak September 2018-Juni 2019, harga ayam hidup selalu di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP). Harga ayam hidup Rp 18.700 per kilogram atau karkasnya mencapai HPP Rp 30 ribu per kilogram.
Sementara itu harga daging ayam di pasar selalu di atas HPP yakni Rp 29-30 ribu per kilogram. Padahal para pedagang sendiri hanya membeli dari peternak dengan harga Rp 7-8 ribu per kilogram dengan alasan over supply.
Sasongko menjelaskan jika kondisi over supplay yang menyebabkan harga ayam hidup jatuh terjadi secara nasional. “Kemungkinan ada panen bersama, dan sebagian stok itu masuk ke Yogya, sebenarnya peternakan Yogya tak seberapa besar dibanding daerah lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat,” ujarnya.
Namun karena menjadi pasar potensial, stok ayam hidup berbagai daerah pun yang tersisa masuk dan menjadi melimpah di Yogya. Harga lantas anjlok.
Sasongko menuturkan, dugaan panen bersama itu kemungkinan karena pengaruh libur lebaran lalu. Kala peternak banyak melepas stok ayam hidupnya untuk memenuhi kebutuhan lalu memulai lagi putaran panen bersamaan.
Atas rencana aksi itu, Sasongko menuturkan pihaknya sejauh ini hanya bisa menyarankan agar peternak tak terlalu merugi menghadapi fluktuasi dunia unggas saat ini.
“Kami menyarankan peternak tidak menyimpan ayam dalam bentuk hidup lagi, tapi sudah menjadi daging atau siap diolah, agar potensi kerugian tak semakin besar,” ujarnya.
Ayam hidup, ujar dia, membutuhkan biaya perawatan tak sedikit. Terutama jika yang sudah dewasa, berat badannya pertambahannya sangat lamban. “Ditambah ongkos memberi pakan setiap hari, tentu akan berat untuk mendapatkan untung,” ujarnya.
Namun, jikalau peternak juga tetap bergeming menggelar aksi bagi bagi ribuan ayam gratis sebagai bentuk protes terkait anjloknya harga ayam, Sasongko berharap disalurkan kepada yang lebih membutuhkan. Tak sekedar dibagikan gratis.