TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan angka inflasi sepanjang April 2019 yang mencapai 0,44 persen atau sedikit lebih tinggi dari perkiraan mereka yang hanya 0,37 persen. Akan tetapi, Perry menyebut inflasi ini hanyalah didorong oleh faktor musiman, bukan faktor yang fundamental.
Baca juga: Harga Beras Merosot Selama April, BPS: Musim Panen Raya
"Dari fundamental terlihat pada inflasi intinya yang tetap rendah, realisasinya 3,05 persen," kata Perry saat ditemui di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Mei 2019.
Perry mengatakan inflasi 0,44 persen ini disebabkan kenaikan harga bahan makanan seperti bawang merah dan cabai merah karena panen yang mundur. Kedua yaitu disebabkan kenaikan harga tiket pesawat.
Sehari sebelumnya, Badan Pusat Statistik atau BPS menyampaikan bahwa inflasi dipicu oleh lonjakan harga tiket pesawat dan bahan makanan. Dalam hitungan BPS, inflasi April secara tahunan atau yoy mencapai 2,8 persen, sedangkan inflasi tahun kalender selama Januari hingga April tercatat 0,8 persen.
Berdasarkan catatan BPS, harga bahan makanan memberikan andil pada inflasi sebesar 0,31 persen, sedangkan lini transportasi menyumbang angka inflasi sebesar 0,05 persen. Harga bahan makanan paling tinggi terjadi pada bawang merah.
Walau demikian, Perry menyebut bahwa secara keseluruhan BI berpandangan bahwa inflasi masih rendah dan terkendali. BI, kata dia, melihat proyeksi ke depan akan tetap rendah yang kami sampaikan sebelumnya, mengarah 3,1 persen dari titik tengah sasaran 3,5 persen.