Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Reporter

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Suahasil Nazara. ANTARA
Suahasil Nazara. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat. Walhasil, indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah. 

Suahasil Nazara menyebut, Indonesia tak pernah lepas dari konstelasi dunia. Kondisi yang terjadi di beberapa negara maju, kata dia, memang menentukan kondisi di seluruh dunia. 

Negara maju pertama yang dimaksud adalah Amerika Serikat (AS). Menurut Suahasil Nazara, saat ini AS digerakkan oleh keinginan untuk mendapatkan stabilitas, tetapi tak mau pertumbuhannya turun atau kalau bisa stabil. 

"Bentuk stabilnya apa? Inflasinya kalau bisa turun, pertumbuhannya tetap tinggi. Ini kan selalu jadi keinginan dari banyak negara," kata Suahasil Nazara dalam acara Grab Business Forum 2024 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 Mei 2024.

Namun pada kenyataannya, data-data terakhir AS menunjukkan inflasi masih tinggi. Bahkan, inflasinya melampaui perkiraan banyak pihak. 

"Growth-nya juga masih positif. Maka kalau sejak akhir tahun lalu pengambil kebijakan di AS mengatakan kalau akan menurunkan suku bunga, sepertinya gak akan terjadi dalam jangka waktu dekat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi ini pun berimbas pada penguatan indeks dolar. "Pasti Indonesia kena imbas. Kita lihat beberapa hari, beberapa minggu terakhir," kata Suahasil Nazara.

Selain AS, Indonesia juga merujuk pada data di Eropa. Eropa dalam beberapa waktu terakhir memasuki periode resesi, yang menyebabkan tekanan pada pengambil kebijakannya untuk bisa memberikan stimulus terhadap perekonomian, terutama dalam bentuk penurunan suku bunga. 

"Jadi kalau di AS kayaknya belum akan turun, di Eropa pressure-nya adalah turunin. Ini akan membuat modal capital di dunia akan mencari tempat yang pas atau apakah akan wait and see. Indonesia pasti kena imbas," tutur Suahasil Nazara.

Negara lain yang juga jadi perhatian Indonesia adalah Cina. Pasalnya, Cina merupakan partner dagang utama Indonesia. "Jadi, kita berkepentingan Cina yang tumbuh tinggi, supaya ekspor dari Indonesia juga bisa lebih banyak lagi kita keluarkan. Kita berkepentingan dengan seluruh dunia tumbuh tinggi, AS, Eropa supaya kita bisa ekspor," kata Wakil Menteri Keuangan itu.

Pilihan Editor: Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Diprediksi Melemah hingga Rp 16.470 per Dolar AS Hari Ini

2 jam lalu

Ilustrasi nilai tukar rupiah. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Melemah hingga Rp 16.470 per Dolar AS Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diperkirakan akan ditutup melemah di rentang Rp 16.380 sampai Rp 16.470.


Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

18 jam lalu

Ilustrasi rupiah dan dolar TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah kembali Melemah, Sektor Industri Terdampak

Mata uang rupiah kembali melemah dalam penutupan perdagangan hari ini Selasa, 2 Juli 2024.


Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

2 hari lalu

Direktur Pengolahan Pertamina, Chrisna Damayanto (kanan) didampingi Direktur Marketing and Trading Pertamina, Hanung Budya (kiri) membantu mengisikan BBM non subsidi pada peresmian SPBU Pertamina Khusus Pertamax di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (27/4). ANTARA/Reno Esnir
Pertamina Monitor Pergerakan Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah, BBM Nonsubsidi Naik?

PT Pertamina Patra Niaga belum mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi untuk periode Juli.


Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

2 hari lalu

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock
Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.


Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

3 hari lalu

Pegawai tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Penukaran Valuta Asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024. Rupiah spot berbalik melemah pada perdagangan Kamis (20/6) pagi. Pukul 09.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.365 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali

Kurs rupiah telah melampaui asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024


Tak Hanya Serang PDNS, Ransomware LockBit Juga Bobol Data The Fed AS

4 hari lalu

Ilustrasi virus ransomware
Tak Hanya Serang PDNS, Ransomware LockBit Juga Bobol Data The Fed AS

Kelompok peretas, LockBit, menuntut US$ 50 ribu dari pihak The Fed sebagai ganti kerahasiaan data.


Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

5 hari lalu

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.


Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya menyampaikan konferensi pers APBN KiTa edisi Mei 2024 di Jakarta, Senin 27 Mei 2024. Berdasarkan data Kementerian Keuangan APBN mengalami surplus Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari produk domestik bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.


Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

5 hari lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

Ekonom Celios menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar AS secara berkepanjangan berpotensi menyebabkan subsidi BBM membengkak.


Malam Ini Debat Capres AS: Bagaimana Kebenaran Klaim Inflasi AS Antara Trump dan Biden?

6 hari lalu

Gambar kombinasi yang menunjukkan Presiden AS Joe Biden dan kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Kevin Lamarque dan Elizabeth Frantz/File Foto
Malam Ini Debat Capres AS: Bagaimana Kebenaran Klaim Inflasi AS Antara Trump dan Biden?

Dari tiga isu yang akan dibedah dalam debat capres AS Kamis, 27 Juni 2024 waktu setempat, inflansi AS mendapat sorotan khusus.