TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Jawa Barat, Koesmayadi Tatang Padmadinata, mengatakan bahwa menjelang Ramadan dan Lebaran 2019 ini harga telur di wilayahnya mulai merangkak naik. "Hampir Rp 24 ribu per kilogram," kata dia di Bandung, Kamis 25 April 2019.
Baca juga: Sri Mulyani Jamin Harga Terkendali Selama Ramadan
Baca juga:
Menurut Koesmayadi, pada awal April, harga telur di tingkat konsumen masih Rp 22 ribu per kilogram. Kini, menjelang akhir bulan, harga telur sudah mencapai Rp 23.869 per kg.
Koesmayadi menjelaskan, telur termasuk komoditas yang diwaspadai kenaikan harganya menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri karena produksinya defisit. Menurut catatan, stok telur untuk puasa dan Lebaran sebanyak 20.112 ton, sedang memacu produksinya,” kata dia.
Menurut Koesmayadi, lonjakan konsumsi telur ini paling mencolok terjadi di Bandung. Dalam sehari, permintaan telur bisa menembus 120 ton. “Telur ini dipasok dari Ciamis, Blitar, Medan, dan Kendal,” kata dia.
Pasokan telur yang defisit sebenarnya bukan hanya terjadi jelang Ramadhan dan Idul Fitri. “Sepanjang tahun mengalami defisit. Untuk Januari sampai Desember itu penyediaannya 172.119 ton, sementara kebutuhannya 417.219 ton, sehingga defisit 245.100 ton,” kata Koesmayadi.