TEMPO.CO, Jakarta - Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu malam lalu membawa duka tersendiri bagi perusahaan BUMN PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya di saat yang sama perusahaan pelat merah itu khususnya Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat tengah mengadakan family gathering di Tanjung Lesung, Pandeglang.
Baca: Tsunami Selat Sunda, Begini Kesaksian Wisatawan di Tanjung Lesung
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN (Persero), I Made Suprateka mengatakan rombongan peserta family gathering dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat, yang masih hilang dalam bencana tsunami berjumlah 89 orang. "Total keseluruhan peserta gathering sebanyak 260 orang, kami masih terus mendata dan melakukan upaya pencarian korban," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 23 Desember 2018.
Dalam bencana alam ini, Suprateka menjelaskan ada 14 orang meninggal dalam rombongan tersebut. Kemudian, korban selamat tercatat 157 orang, termasuk korban dengan luka berat.
PLN langsung mengirimkan 36 ambulans untuk membatu proses evakuasi di lokasi bencana. "Kami mohon doanya agar seluruh korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," ucap Suprateka.
Terkait kondisi kelistrikan pasca bencana, saat ini PLN sedang melakukan proses penormalan listrik dengan melakukan perbaikan gardu serta investigasi jaringan. Terdapat 146 gardu yang berhasil dinyalakan, sementara gardu yang masih padam yakni 102 gardu. Selain itu terdapat 20 tiang SUTM Roboh akibat diterjang tsunami.
Kemarin malam, tsunami telah menerjang pantai di Selat Sunda, di dearah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.
Sutopo menjelaskan, penanganan darurat terus dilakukan, kemudian struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. "Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat," kata dia.
Baca: Tsunami, Ratusan Wisatawan Tanjung Lesung Diduga Hilang
Lebih jauh Sutopo mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai. Sutopo berujar, BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami Selat Sunda dan kemungkinan susulannya.
Tonton video komedian Aa Jimmy jadi korban tewas tsunami Selat Sunda disini.