TEMPO.CO, Pandeglang - Tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu malam kemarin diduga menyebabkan ratusan wisatawan di Tanjung Lesung, Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, hilang. Ratusan wisatawan itu diduga hilang diterjang gelombang pasang setinggi lima sampai tujuh meter.
Baca: Usai Tsunami, Penyeberangan Merak - Bakauheni Kembali Normal
Baca Juga:
"Kami melihat ratusan orang yang tengah mengadakan kegiatan hiburan menghilang diterjang gelombang pasang," kata Nono, seorang wisatawan asal Bekasi saat ditemui di Kecamatan Panimbang, Ahad, 23 Desember 2018.
Ratusan wisatawan itu di antaranya dari karyawan PLN dan Kemenpora yang tengah menyelenggarakan hiburan dangdut. Saat itu, Nono juga menyaksikan hiburan tersebut juga tergulung gelombang pasang.
Nono selamat setelah melarikan ke lokasi perbukitan. "Kami hanya luka-luka bagian kaki dan tangan juga sudah dijahit oleh petugas Puskesmas Panimbang," katanya.
Adapun Sariman, seorang warga Tanjung Lesung mengaku dirinya bersama anaknya tergulung ombak setinggi tujuh meter hingga mengakibatkan luka parah di sekujur tubuh. Saat ini ia tengah ditangani medis Puskesmas Panimbang. "Kami beruntung setelah terjebak gelombang pasang itu berada di dalam rumah," ucapnya.
Baca: Tsunami Selat Sunda, Badan Geologi ESDM Ikut Selidiki Penyebab
Sementara itu, petugas Polsek Panimbang Arip mengatakan untuk sementara korban gelombang pasang dan tsunami yang meninggal sebanyak 13 orang dan kebanyakan wisatawan. "Kami terus melakukan pendataan dan belum maksimal dilakukan evakuasi karena gelombang cukup tinggi dan membahayakan."
Tonton video tsunami terjang Selat Sunda, 40 orang meninggal dunia disini.
ANTARA