Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Tomas Bata, Sang Raja Sepatu yang Mendirikan Pabrik Sepatu Bata di Indonesia

Editor

Nurhadi

image-gnews
Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, resmi ditutup setelah 30 tahun beroperasi. PT Sepatu Bata Tbk. telah mendirikan pabrik di Purwakarta sejak 1994. Hasil produksi selama ini dijual di sekitar 400 ritel toko di Indonesia. Siapa pemilik sebenarnya?

Berdasarkan laman resminya, pemilik sekaligus pendiri sepatu Bata adalah tiga orang bersaudara asal Zlin, Cekoslowakia, yang bernama Tomas, Anna, dan Antonin Bata. Mereka adalah inovator awal yang pertama kali mendirikan bata pada 21 September 1894.

Pengenalan mesin pembuat sepatu yang digerakkan oleh uap pada 1897, mengawali periode modernisasi sepatu dengan cepat. Hal ini memungkinkan perusahaan yang didirikan oleh tiga bersaudara itu menjadi salah satu produsen sepatu massal pertama di Eropa. Perusahaan ini telah menjelma menjadi raksasa sepatu dunia dengan operasi di lebih dari 90 negara.

Kiprah Bata di Indonesia sendiri dimulai sejak 1931. Awalnya, mereka menjalin kerja sama dengan NV Nederlandsch Indische Schoenhandel Maatschappij (NV NIS) sebagai importir sepatu yang beroperasi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta. Kerja sama ini terjalin selama enam tahun, hingga akhirnya sang visioner Tomáš Bata memutuskan untuk mendirikan pabrik sepatu di Indonesia.

Menariknya, lokasi pabrik pertama Bata di Indonesia tidak berada di kawasan industri modern. Tomáš Bata justru memilih area perkebunan karet di kawasan Kalibata, tepatnya di Jalan Kalibata Raya, Jakarta Selatan. Keputusan ini terbilang unik, namun mencerminkan semangat inovatif Bata kala itu. Produksi sepatu di pabrik Kalibata pun resmi dimulai pada 1940.

Sosok Tomáš Bata sendiri dikenal sebagai "Raja Sepatu" di negara asalnya. Berbekal modal awal 350 dolar AS yang sebagian besar merupakan pinjaman dari sang ibu, ia dan para saudaranya berhasil membangun kerajaan bisnis sepatu.

Kejeniusan Tomáš Bata tidak hanya terletak pada pemilihan lokasi pabrik yang strategis, namun juga pada inovasi teknologinya. Ia tercatat sebagai pelopor penggunaan mesin pembuat sepatu bertenaga uap pada tahun 1897, yang secara drastis mempercepat proses produksi dan membawa era modernisasi dalam industri sepatu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Tomáš Bata wafat pada tahun 1932, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan tetap berada di tangan keluarga Bata. Kini, Thomas Bata Jr., cucu sang pendiri, menjabat sebagai Chairman of the Board of Directors Bata Shoe Organization. Hal ini menunjukkan komitmen kuat keluarga Bata untuk terus memajukan warisan bisnis yang dirintis oleh para leluhur mereka.

Meskipun pabrik di Kalibata sudah tidak beroperasi lagi, kehadiran Bata di Indonesia terus berlanjut. Sepanjang perjalanannya, Bata telah memiliki beberapa pabrik di Tanah Air, termasuk di kota Bandung dan Tangerang. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan pergeseran peta bisnis global, beberapa pabrik tersebut terpaksa ditutup.

Pada 1994, Bata kemudian membangun pabrik terbesar di Purwakarta. Pembangunannya pun rampung di tahun yang sama. Selama 30 tahun beroperasi, pabrik Bata di Purwakarta itu menjadi salah satu pemasok utama sepatu Bata di Indonesia. Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri.

Bata selama ini dikenal sebagai produsen sepatu sekolah dan sepatu pria dan perempuan dewasa. Bisnis perusahaan juga membawahi beberapa merek lainnya, yakni Marie Claire, Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First, and Weinbrenner.

ANDIKA DWI | RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Bangkit Setelah Kena PHK

3 hari lalu

Seorang warga melewati gunungan sampah yang menumpuk di jalanan Birmingham, Inggris, 12 September 2017. Para tukang sampah di Birmingham melakukan aski mogok kerja lantaran berselisih dengan dewan kota menyusul adanya rencana pemutusan hubungan kerja. REUTERS/Darren Staples
Tips Bangkit Setelah Kena PHK

Beberapa langkah bisa dilakukan jika ingin bangkit dari PHK


FSPMI: Pesangon Karyawan Sepatu Bata sudah Dibayarkan

3 hari lalu

Pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu Ceko yang sudah buka di Indonesia sejak tahun 1940-an tersebut akhirnya tutup per 30 April 2024. TEMPO/Prima mulia
FSPMI: Pesangon Karyawan Sepatu Bata sudah Dibayarkan

Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Purwakarta mengatakan para karyawan PT Sepatu Bata sudah mendapat pesangon.


Pabrik Sepatu Bata Tutup, Indef: Kalah Bersaing dengan Produk Luar

5 hari lalu

Pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu Ceko yang sudah buka di Indonesia sejak tahun 1940-an tersebut akhirnya tutup per 30 April 2024. TEMPO/Prima mulia
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Indef: Kalah Bersaing dengan Produk Luar

Senior Ekonom The Institute Economics of Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata.


Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

5 hari lalu

Pintu gerbang masuk ke pabrik sepatu Bata yang sudah tutup di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, 13 Mei 2024. Pabrik sepatu yang beroperasi sejak 1994 tersebut terpaksa merumahkan lebih dari 200 pegawainya. TEMPO/Prima mulia
Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

PT Sepatu Bata Tbk mengumumkan kebangkrutannya dalam laporan di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024 lalu karena jumlah produksi yang terus menurun.


Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

7 hari lalu

Pekerja mengelem bahan yang akan dijadikan sebagai sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, 28 Mei 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?


Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

8 hari lalu

Suasana pekerja dalam pembuatan sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, 28 Mei 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Korban PHK Bata dapat Pesangon 1 PMTK, Ini Artinya

Ratusan pekerja PT Sepatu Bata Tbk yang kena PHK akan mendapatkan pesangon sebesar 1 kali Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Begini penjelasannya.


Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

10 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pesangon 233 Buruh Pabrik Sepatu Bata Disepakati, Tiap Orang Bakal Dapat Rp 30-60 Juta

Sebanyak 233 pekerja PT Sepatu Bata Tbk atau Bata yang terkena PHK imbas penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat akan mendapatkan pesangon.


Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

10 hari lalu

Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. Akibat terus merugi karena permintaan yang menurun, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menghentikan operasional pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. TEMPO/Tony Hartawan
Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi


233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

10 hari lalu

Suasana pekerja dalam pembuatan sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat, 28 Mei 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?


Pabrik Sepatu Bata Tutup, Apindo: Industri Padat Karya Makin Sulit

11 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo, Shinta Kamdani saat ditemui di Kantor Apindo, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Apindo: Industri Padat Karya Makin Sulit

Perusahaan BATA resmi tutup di Purwakarta, Jawa Barat setelah laporan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024.