Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

Reporter

image-gnews
Anggota Polisi Satwa Ditsamapta Polda Bali patroli berkuda di kawasan ITDC, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat 17 Mei 2024. Aparat keamanan mulai memperketat pengamanan terutama di sekitar kawasan pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 dan pintu-pintu masuk menuju Bali guna menjaga keamanan pelaksanaan pertemuan internasional yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024 tersebut. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Anggota Polisi Satwa Ditsamapta Polda Bali patroli berkuda di kawasan ITDC, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat 17 Mei 2024. Aparat keamanan mulai memperketat pengamanan terutama di sekitar kawasan pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 dan pintu-pintu masuk menuju Bali guna menjaga keamanan pelaksanaan pertemuan internasional yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024 tersebut. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Direktur Wahana Lingkungah Hidup (Walhi) Bali Made Krisna Dinata menilai banyak pembangunan infrastruktur di Pulau Dewata yang mendegradasi bahkan menghilangkan subak atau sistem irigasi tradisional khas Bali. Ia mencontohkan kebijakan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sepanjang 96,21 Km yang akan menerabas 480,54 hektare sawah produktif dan 98 wilayah subak yang ada di sepanjang wilayah tersebut.

Pembangunan pelabuhan terintegrasi Sangsit di Bali Utara juga akan menerabas sawah seluas 26.193 meter persegi yang tentu mengancam 4 subak di wilayah tersebut. Ada juga, menurut dia, proyek Pusat Kebudayaan Bali di Bali Timur yang juga telah mengorbankan lahan persawahan hingga 9,38 hektar dan menyebabkan subak Gunaksa terdampak.

"Proyek-proyek tersebut justru mengancam water security and prosperity (keamanan dan kemakmuran air) yang tentunya akan berdampak pada peruntukan pertanian tanaman pangan hingga degradasi budaya dan hilangnya subak yang ada di tapak proyek tersebut,” tutur Krisna dalam keterangan tertulis, menanggapi perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum atau WWF, Ahad, 19 Mei 2024.

Subak dengan fungsi hidrologisnya merupakan tampungan alami bagi air. Setiap hektarnya mampu menampung air sebanyak 3000 ton bila air tingginya 7 cm. Apabila subak terus berkurang dan habis, maka secara langsung Bali akan mudah diterpa bencana banjir.

Krisna juga menyoroti masifnya alih fungsi lahan akibat pembangunan sarana pariwisata yang tentu sangat banyak mengkonsumsi air dalam aktivitas operasionalnya. Pembangunan hotel dan sarana pariwisata lainnya meningkat tajam bahkan hingga dua sampai tiga kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.

Data Badan Pusat Statistik menunjukan pada tahun 2000 jumlah hotel bintang sebanyak 113 dan pada 2023 sudah naik menjadi 541. Jumlah kamarnya otomatis juga melonjak. Jika pada 2000 berjumlah 19.529 kamar, kini meningkat tajam menjadi 54.184 kamar di 2023.

Angka tersebut, ujar Krisna, menunjukkan pertumbuhan yang amat signifikan. Beberapa pakar menyebutkan Bali telah overtourism bahkan overbuild. “Banyak penelitian mengungkapkan bahwa akomodasi paraiwisata adalah satu industri yang rakus akan air, beberapa penelitian menyebutkan jika satu kamar hotel membutuhkan 800 liter/kamar/hari, ini jauh lebih banyak ketimbang kebutuhan rumah tangga,” kata dia.

Krisna menilai pembangunan infrastruktur yang menyebabkan alih fungsi lahan dan mengurangi jumlah subak merupakan hal nyata yang membuat Bali mengalami krisis air. Terlebih ada banyak temuan bahwa akomodasi pariwisata lebih banyak menggunakan air bawah tanah (ABT) dan tidak mengalokasikan kawasan hijau sesuai kriteria yakni sebanyak 30 persen dari luas wilayah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk itu, kami mendesak pemangku kebijakan untuk menghentikan segala bentuk pembangunan yang ekstraktif dan memperparah keadaan lingkungan yang mengancam ketersediaan air dan yang mengancam subak,” kata dia.

Sementara itu Presiden Joko Widodo telah bertolak menuju Provinsi Bali untuk menghadiri kegiatan berskala internasional tersebut. Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta menginformasikan Presiden berangkat pada pukul 13.40 WIB menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Dilansir dari Antara, agenda Konferensi Tingkat Tinggi WWF Ke-10 diawali dengan jamuan santap malam bagi para pemimpin dan delegasi di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung.

Presiden Jokowi akan menghadiri seremonial pembukaan WWF pada Senin 20 Mei 2024 bertempat di Bali Internasional Convention Center (BICC). Agenda tersebut juga dirangkai dengan pertemuan tingkat tinggi, jamuan makan siang bersama para pimpinan negara, rapat bilateral, serta kunjungan menuju Taman Hutan Rakyat Mangrove.

WWF Bali pada 18--25 Mei 2024 ini fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi pembahasan terkait air dalam WWF diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengelolaan air secara global.

Pilihan Editor: Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

1 jam lalu

I Nyoman Sukena, 38 tahun, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Ia menjadi terdakwa karena memelihara empat ekor landak jawa (Hysterix Javanica) yang masuk dalam kategori hewan dilindungi. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

JPU Kejati Bali menuntut bebas terdakwa I Nyoman Sukena, warga Badung, yang memelihara satwa dilindungi, Landak Jawa


Ini Bahaya Ekspor Pasir Laut yang Kembali Dihidupkan di Era Jokowi

1 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Ini Bahaya Ekspor Pasir Laut yang Kembali Dihidupkan di Era Jokowi

Walhi membeberkan sejumlah dampak negatif yang timbul dari ekspor pasir laut. Apa saja?


Prime Plaza Hotel Sanur: Destinasi Liburan Ideal di Bali

9 jam lalu

Prime Plaza Hotel Sanur
Prime Plaza Hotel Sanur: Destinasi Liburan Ideal di Bali

Sanur menawarkan ketenangan yang sulit ditemukan di destinasi wisata lainnya di Bali.


Hutama Karya dan UGM Berkolaborasi Siapkan Talenta Unggul di Bidang Infrastruktur

1 hari lalu

PT Hutama Karya (Persero) bekerjasama dengan Universitas di Indonesia dalam penyelenggaraan Program Beasiswa Pendidikan Lanjutan jenjang Strata 2 (S2) seperti UGM, ITB, UI, ITS, dan Universitas-Al Azhar Indonesia. Dok Hutama Karya
Hutama Karya dan UGM Berkolaborasi Siapkan Talenta Unggul di Bidang Infrastruktur

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan mengembangkan kurikulum pembelajaran bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan membuka konsentrasi baru yakni Infrastructure dan Project Finance.


Akibat Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara

2 hari lalu

I Nyoman Sukena, 38 tahun, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Ia menjadi terdakwa karena memelihara empat ekor landak jawa (Hysterix Javanica) yang masuk dalam kategori hewan dilindungi. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Akibat Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara

I Nyoman Sukena asal Desa Bongkasa Pertiwi, Kabupaten Badung, Bali terancam hukuman 5 tahun penjara karena memelihara 4 ekor landak Jawa langka.


Kejati Bali Ajukan Penangguhan Penahanan Warga yang Pelihara Landak Jawa

3 hari lalu

I Nyoman Sukena, 38 tahun, menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Ia menjadi terdakwa karena memelihara empat ekor landak jawa (Hysterix Javanica) yang masuk dalam kategori hewan dilindungi. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kejati Bali Ajukan Penangguhan Penahanan Warga yang Pelihara Landak Jawa

I Nyoman Sukena menjadi terdakwa karena memelihara 4 ekor landak jawa yang termasuk satwa dilindungi


Ikut Lari di Desa Wisata Kukuh Tabanan, Sandiaga Uno Kagum pada Keindahan Alas Kedaton

3 hari lalu

Alas Kedaton Fun Run 2024 (Kemenparekraf.go.id)
Ikut Lari di Desa Wisata Kukuh Tabanan, Sandiaga Uno Kagum pada Keindahan Alas Kedaton

Alas Kedaton merupakan kawasan hutan lindung yang terkenal sebagai tempat tinggal kera ekor panjang.


Deportasi WNA Asal Kanada, Apa Syarat Seseorang Bisa Kena Pengusiran dari Suatu Negara?

4 hari lalu

Rumah Detensi Imigrasi Denpasar mendeportasi WNA asal Kanada karena melanggar izin tinggal termasuk mendirikan perusahaan fiktif di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (7/9/2024). ANTARA/HO-Rudenim Denpasar
Deportasi WNA Asal Kanada, Apa Syarat Seseorang Bisa Kena Pengusiran dari Suatu Negara?

WNA asal Kanada kena deportasi usai diketahui memiliki perusahaan fiktif di Bali. Apa syarat seorang WNA bisa dideportasi?


Presiden Jokowi Resmikan Empat Ruas Jalan Tol Sigli-Banda Aceh

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kiri), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kedua kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (keempat kanan) dan pejabat lainnya tiba dilokasi peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)  seksi I Binjai-Pangkalan Brandan ruas Binjai-Stabat di Langkat, Sumatera Utara, Jumat 4 Februari 2022. Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Binjai-Stabat sepanjang 11,8 km) yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Presiden Jokowi Resmikan Empat Ruas Jalan Tol Sigli-Banda Aceh

Presiden Jokowi meresmikan empat ruas Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, Provinsi Aceh, Senin., Tol ini diharapkan dapat menumbuhkan titik-titik perekonomia


Berkat Ngrombo Provinsi Bali Meraih Prestasi

4 hari lalu

Berkat Ngrombo Provinsi Bali Meraih Prestasi

Semangat Ngrombo mengakselerasi suksesnya berbagai program prioritas pemerintah. Spirit masyarakat Bali dalam kerja sama dan kerja bersama.