TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan hari ini rupiah masih akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat. Bhima memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.650 - Rp 14.730 per dolar AS.
Baca juga: Kembali Jeblok Rupiah Bertengger di Level Rp 14.655 per Dolar AS
"Krisis mata uang di Argentina dikhawatirkan berdampak sistemik pada Negara fragile five atau negara yang rentan terpapar guncangan global lainnya termasuk Indonesia," kata Bhima saat dihubungi, Jumat, 31 Agustus 2018.
Menurut Bhima krisis Argentina memiliki kesamaan dengan Turki. Sedangkan sentimen global yang cukup positif adalah meredanya perang dagang di kawasan benua Amerika, antara AS dan Meksiko, maupun Kanada memulai kesepakatn NAFTA yg baru.
Bhima mengatakan Indonesia juga mendapat berkah karena Presiden AS Donald Trump membatalkan tarif 25 persen bagi baja asal Indonesia.
"Tapi bulan September menjelang Rapat Fed 25-26 September 2018 adalah titik krusial buat rupiah seiring rencana Fed naikan bunga 25 bps," kata Bhima.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.655 pada Kamis, 30 Agustus 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 12 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.643 pada penutupan Rabu, 29 Agustus 2018.
Sedangkan pada 30 Agustus 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.728 dan kurs beli Rp 14.582.
Bhima mengatakan sentimen dari dari dalam negeri yang menonjol adalah kebijakan pemerintah membatasi 900 barang impor, mandatory B20, dan Pertamina diminta membeli minyak mentah dalam negeri. Bhima menilai pengendalian impor yang terlalu mendadak menjadi sentimen negatif.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memperkirakan rupiah akan melemah hari ini. William memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.680 - Rp 14.840.
"Pelemahan rupiah akan terjadi hari ini kerena terkena dampak perang dagang yang kembali memanas," kata William.