Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dorong Bauran Energi Terbarukan, IESR Inisiasi Indonesia Clean Energi Forum

image-gnews
Realisasi Energi Terbarukan Hanya 7,7 Persen
Realisasi Energi Terbarukan Hanya 7,7 Persen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Essential Services Reform atau IESR menginisiasi agenda Indonesia Clean Energi Forum (ICEF). Ketua Dewan Pengarah ICEF, Kuntoro Mangkusubroto mengatakan agenda ini ditujukan untuk mendorong transformasi di sektor energi, khususnya di sektor ketenagalistrikan menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

BACA: Pendapatan Migas Negara Diperkirakan Cukup Penuhi Subsidi Energi 

"Secara sederhana, forum ini diharapkan menjadi wadah untuk bertukar gagasan yang berbasis data dan fakta untuk mendorong transformasi energi ketenagalistrikan," kata Kuntoro saat memberikan penjelasannya di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Juli 2018.

ICEF nantinya bakal menjadi forum multi pihak yang beranggotakan 25 orang berpengaruh di sektor energi dari berbagai latar belakang. Misalnya, birokrat, akademisi, pebisnis, pimpinan BUMN energi dan organisasi non pemerintah. Diharapkan nantinya para anggota bisa berperan dalam perencanaan dan penyusunan kebijakan, investasi, dan strategi korporasi yang sesuai dengan transformasi energi.

Adapun saat ini, perkembangan energi terbarukan masih terbilang lambat. Saat ini kapasitas terpasang baru mencapai 9 giga watt atau GW atau 14 persen dari total kapasitas terpasang atau 20 persen dari total target 45 GW. Target ini masih rendah jika dibandingkan dengan India misalnya yang sudah memiliki target hingga 175 GW dan Cina 680 GW.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa menjelaskan saat ini di dunia telah mengalami perubahan signifikan dengan semakin terjangkau dan kompetitifnya harga listrik. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya sumber energi terbarukan memunculkan tren baru dalam energi yakni dekarbonisasi, desentralisasi, digitalisasi dan demokratisasi sistem penyediaan listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi ini, kata Fabby, tentu bisa menyebabkan disrupsi bagi sistem kelistrikan Indonesia yang masih monopolistik, tersentralisasi dan mengandalkan bahan bakar fosil. Potensi ini ke depan bisa memincu terjadinya aset terdampar atau tak terpakai dari infrastruktur pembangkit dan transmisi yang saat ini tengah dibangun.

"Konsekuensinya bakal bisa merugikan baik secara sosial, ekonomi dan juga finansial," kata Fabby.

BACA: Sri Mulyani Sebut Kenaikan Subsidi Energi untuk Menjaga Daya Beli

Ia khawatir jika tak segera dikejar, banyak perusahaan yang bakal memindahkan investasinya ke negara lain. Terutama perusahaan internasional yang membutuhkan sumber energi terbarukan bagi pabriknya.

Menurut Fabby, salah satu yang belum dimiliki Indonesia adalah kebijakan yang konsisten untuk mendukung terciptanya sistem energi terbarukan. Artinya, dalam kebijakan energi terbarukan memerlukan kebijakan turunan dari berbagai kementerian yang berkaitan."Indonesia kurang leadership atau konsisten untuk menjaga konsistensi kebijakan yang tidak berubah siapa pun pemimpinnya," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kunci Pertamina International Shipping Perkuat Logistik Nasional

56 menit lalu

CEO Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi (keempat dari kiri) dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership 2024 di Bali, Selasa, 3 September 2024. Dok. Pertamina
Kunci Pertamina International Shipping Perkuat Logistik Nasional

Logistik yang efektif dan efisien, koordinasi rantai pasokan, dan strategi mengatasi ketidakpastian eksternal disebut menjadi kunci utama PIS sebagai urat nadi virtual atau virtual pipeline dalam pengangkutan dan pengantaran energi di seluruh penjuru kepulauan.


Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan dukungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) menggelar ISF 2024 yang dihadiri sekitar 8.000 peserta dari 50 negara sebagai ajang bertukar pikiran, menawarkan solusi, dan berbagi praktik terbaik dalam aksi iklim. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

Presiden Jokowi merilis Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE).


IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

2 hari lalu

Sejumlah aktivis Greenpeace membentangkan sebuah kain merah berukuran 5015 meter dengan corak tulisan putih berbunyi
IPCC Sebut Pulau Kalimantan Lokasi Ideal Pengembangan Energi Terbarukan, Sebab...

Profesor Kornelik Blok mengatakan potensi besar pulau Kalimantan dalam energi terbarukan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi baru.


Pertamina Jadikan IAF 2024 Kesempatan untuk Gali Kerja Sama dengan Afrika Amankan Pasokan Energi

13 hari lalu

Logo Pertamina. TEMPO/ Imam Sukamto
Pertamina Jadikan IAF 2024 Kesempatan untuk Gali Kerja Sama dengan Afrika Amankan Pasokan Energi

Pertamina akan menjadikan IAF 2024 sebagai momentum untuk menggali peluang kerja sama dengan negara-negara Afrika guna mengamankan pasokan energi


Pemerintah Soroti Potensi Sawit sebagai Bahan Bakar Pesawat, Targetkan Produksi 238 Juta Liter per Tahun

19 hari lalu

Seorang petani kelapa sawit, mendorong gerobak saat panen di perkebunannya di Desa Gunam, Beruak, Kecamatan Parindu, Sanggau, Kalimantan Barat.Sumber foto: Greenpeace
Pemerintah Soroti Potensi Sawit sebagai Bahan Bakar Pesawat, Targetkan Produksi 238 Juta Liter per Tahun

Pemerintah mulai melirik potensi minyak sawit sebagai bahan bakar alternatif pesawat ramah lingkungan. Ditargetkan produksi 238 juta liter per tahun pada 2026


Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 10 Triliun untuk Sektor Energi Terbarukan

20 hari lalu

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 10 Triliun untuk Sektor Energi Terbarukan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyalurkan kredit untuk sektor energi terbarukan sebesar Rp 10,13 triliun pada kuartal II 2024.


Mahasiswa KKN UGM Pasang Panel Surya di Desa di Kalimantan Timur

23 hari lalu

Pemasangan panel surya oleh mahasiswa KKN UGM di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (dok UGM)
Mahasiswa KKN UGM Pasang Panel Surya di Desa di Kalimantan Timur

Kegiatan mahasiswa UGM ini merupakan bagian dari upaya untuk membantu masyarakat desa mendapatkan akses listrik memanfaatkan sumber terbarukan.


Tolak Asian Zero Emission Community, Walhi Sebut Tidak Menjawab Persoalan Mendasar

23 hari lalu

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan penolakan terhadap program Asian Zero Emission Community (AZEC), dan bersama beberapa koalisi masyarakat sipil seperti JATAM, KRuHA, CELIOS dan Oil Change International melakukan aksi simbolik di Kedutaan Besar Jepang. (Dok. Walhi)
Tolak Asian Zero Emission Community, Walhi Sebut Tidak Menjawab Persoalan Mendasar

Walhi dan koalisi masyarakat sipil melakukan aksi simbolik di Kedutaan Besar Jepang, bersamaan dengan momen Ministrial Meeting AZEC di Indonesia.


Pola Zigzag pada Dinding Bisa Membuat Suhu Udara Lebih Adem 3 Derajat

23 hari lalu

Gedung bertingkat di jalan Sudirman, Jakarta, 2 April 2020. Tempo/Tony Hartawan
Pola Zigzag pada Dinding Bisa Membuat Suhu Udara Lebih Adem 3 Derajat

Banyak tim peneliti mencoba mengembangkan solusi pendinginan suhu udara secara pasif yang tidak membutuhkan energi.


PIS Bantu Warga Dusun Compang Manfaatkan Sistem Irigasi Bertenaga Surya

27 hari lalu

Direktur Perencanaan Bisnis Pertamina International Shipping (PIS) Eka Suhendra menyerahkan secara simbolis bantuan pompa air untuk warga Dusun Compang. Dok. PIS
PIS Bantu Warga Dusun Compang Manfaatkan Sistem Irigasi Bertenaga Surya

Pemanfaatan pompa air bertenaga surya untuk demplot pertanian dapat meningkatkan produksi sayur mayur