TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, 29 Maret 2018, menjelang libur Hari Raya Paskah bergerak menguat sebesar 47 poin menjadi Rp 13.750 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya yang Rp 13.797 per dolar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seiring dengan penjagaan Bank Indonesia agar bergerak sesuai dengan fundamentalnya.
"Di pasar global, dolar AS cenderung bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang dunia. Menguatnya rupiah hari ini menunjukkan adanya penjagaan dari Bank Indonesia," ujar Lukman di Jakarta, Kamis, 29 Maret 2018.
Baca juga: Ketegangan Perang Dagang Surut, Dolar Tekan Rupiah
Lukman menambahkan, apresiasi nilai tukar rupiah relatif terbatas mengingat sentimen saat ini cukup mendukung bagi dolar AS, salah satu faktornya yakni meredanya isu perang dagang global, serta pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal keempat 2017 yang direvisi naik menjadi 2,9 persen secara tahunan, lebih tinggi dari ekspektasi pasar 2,7 persen.
Sentimen selanjutnya, Lukman mengatakan, pelaku pasar uang di dalam negeri akan mencermati data inflasi Maret yang sedianya akan dipublikasikan pada awal April 2018 mendatang. Diharapkan data inflasi terkendali sehingga dapat membantu menjaga stabilitas fluktuasi rupiah.
Selain itu, kata Lukman, meredanya ketegangan geopolitik di semenanjung Korea juga diharapkan dapat turut menjadi salah satu faktor yang membuat aset berisiko di negara berkembang kembali diminati pasar.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis, 29 Maret 2018, mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 13.756 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.745 per dolar AS. Rabu sore kemarin, 28 Maret 2018, nilai tukar rupiah bergerak melemah 16 poin menjadi Rp 13.757 per dolar AS.
ANTARA