Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dealer Utama Diminta Tidak Naikkan Harga Penawaran SPN

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Keuangan meminta 18 dealer utama tidak menggelembungkan harga penawaran surat perbendaharaan negara (SPN) pada lelang pertama, 29 Mei mendatang. Praktek ini disinyalir akan dilakukan dealer utama untuk mengantisipasi pengenaan pajak diskonto SPN sebesar 20 persen. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto menuturkan, kalau upaya penggelembungan itu dilakukan secara bersama-sama oleh semua dealer utama, artinya tidak ada pajak yang dibayar kepada negara. "Seperti diskon di supermarket, harganya kan dinaikkan dulu tanpa konsumen tahu, jadi sebenarnya tidak ada diskon," kata Rahmat kepada Tempo, akhir pekan ini. Upaya penggelembungan harga penawaran SPN, kata Rahmat, sangat mungkin terjadi. Dengan mendongkrak harga penawaran, diskonto yang diberikan kepada dealer utama juga akan tinggi dan pengenaan pajak penghasilan (PPh) sebesar 20 persen atas diskonto ini akan tertutup oleh penawaran yang digelembungkan itu. "Dealer utama ujung-ujungnya masih menikmati diskon di harga wajar seperti sebelum dipotong pajak PPh ini," kata dia.Lelang SPN dalam mata uang rupiah mentargetkan secara indikatif Rp 2 triliun. Surat utang yang akan dilelang adalah seri SPN2008052801 yang berjangka 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Pelunasan pokok surat utang dilakukan pada 28 Mei 2008 sebesar 100 persen (seratus per seratus) dari jumlah pokok surat utang. Nominal per unit surat utang itu sebesar Rp 1 juta. Delapan belas dealer utama yang akan melakukan lelang di pasar perdana adalah Citibank, Deutsche Bank, HSBC, BCA, Bank Danamon, Bank DBS Indonesia, BII, Bank Lippo, Bank Mandiri, BNI, Bank Panin, BRI, Bank Permata, Standard Chartered Bank, Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Trimegah Securities. ANTON APRIANTO
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lelang Surat Utang Negara | SUN Hari Ini, Apakah SUN?

16 Agustus 2022

Bank Mandiri meraih penghargaan sebagai Mitra Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) terbaik pada kategori Dealer Utama dan Mitra Distribusi periode 2019
Lelang Surat Utang Negara | SUN Hari Ini, Apakah SUN?

Surat Utang Negara | SUN digunakan pemerintah untuk membiayai kebutuhan anggaran pemerintah. Misalnya untuk menutup defisit APBN.


Diskon SPN Sebesar 7,81 Persen

30 Mei 2007

Diskon SPN Sebesar 7,81 Persen

Pemerintah memberikan potongan atau diskonto terhadap setiap unit Surat Perbendaharaan Negara (SPN) sebesar 7,81 persen pada lelang penjualan SPN perdana yang digelar kemarin.


BI Tak Akan Beli SPN di Pasar Primer

21 Mei 2007

BI Tak Akan Beli SPN di Pasar Primer

Bank Indonesia memutuskan untuk tidak membeli surat perbendaharaan negara (SPN) yang akan diterbitkan pemerintah di pasar primer. Sebab, pembelian di pasar primer ada pengenaan pajak.


Dealer Diminta Tidak Naikkan Harga Perdana SPN

21 Mei 2007

Dealer Diminta Tidak Naikkan Harga Perdana SPN

Departemen Keuangan meminta 18 dealer utama tidak menggelembungkan harga penawaran surat perbendaharaan negara (SPN) pada lelang pertama 29 Mei mendatang.