BUMN Belum Putuskan Pembayaran Klaim Polis Jiwasraya Tahap II

Rabu, 8 Juli 2020 07:51 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya di kawasan Harmoni, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum akan memutuskan pembayaran klaim bagi pemegang polis tradisional dan JS Saving Plan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tahap kedua. Alih-alih mengkaji kebijakan tersebut, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya tengah berupaya membangun perusahaan baru, yakni Nusantara Life. Perusahaan ini dibentuk untuk memudahkan proses restrukturisasi polis Jiwasraya sebagai solusi terhadap masalah gagal bayar.

Kartika mengatakan, nantinya polis-polis di Jiwasraya akan dialihkan ke Nusantara Life sesuai dengan hasil kesepakatan antara nasabah dan perusahaan. Namun, menurut dia, pembentukan perusahaan ini membutuhkan suntikan dana melalui penyertaan modal pemerintah (PMN).

“Dalam konteks penyelesaian (Jiwasraya) ini, kami inginnya dapat komitmen PMN sehingga kita langsung bisa restrukturisasi,” tutur Kartika Wirjoatmodjo saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa petang, 7 Juli 2020.

Berdasarkan data teranyar Kementerian BUMN, per 31 Mei 2020, Jiwasraya tercatat masih memiliki tunggakan klaim polis per 31 Mei 2020 sebesar Rp 18 triliun. Angka ini meningkat dari total utang yang ditanggung pada Februari lalu yang masih sebesar Rp 16 triliun.

Utang klaim itu terdiri atas tunggakan pembayaran kepada 17.452 peserta pemegang polis JS Saving Plan, 22.735 peserta pemegang polis tradisional korporasi, dan 12.410 peserta pemegang polis tradisional. Adapun utang klaim kepada JS Saving Plan tercatat senilai Rp 16,5 triliun.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Sedangkan utang klaim untuk polis tradisional mencapai Rp 600 miliar. Sisanya, utang tercatat dalam pos pemegang polis retail, yakni senilai Rp 200 miliar untuk klaim ekspirasi atau peserta yang sudah meninggal dan Rp 700 miliar untuk klaim tebus.

Bila pengalihan polis terlaksana, Kartika menyatakan Jiwasraya akan ditutup. Adapun proses restrukturisasi polis ini diproyeksikan terjadi pada 2021, yakni setelah dana PMN turun. Nantinya, PMN akan menjadi penyeimbang neraca aset perusahaan anyar dan liabilitas Jiwasraya.

Namun, tutur dia, seandainya komitmen pemberian PMN belum kunjung terlaksana dan Kementerian melihat ada nasabah yang sangat membutuhkan dana, Kartika memastikan pihaknya akan mengupayakan pembayaran polis untuk tahap kedua. Pembayaran dilakukan melalui pelepasan aset yang saat ini nilainya hanya sepertiga dari total liabilitas, yakni Rp 17 triliun.

Sebelumnya, pada Maret 2020, perseroan telah membayarkan utang kepada sebagian pemegang polis tradisionalnya senilai Rp 470 miliar. Sumber dana ini berasal dari penjualan sisa-sisa aset finansial yang masih bisa dilikuidasi, yakni yang semula dilakukan repurchase agreement atau repo.

Berita terkait

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

3 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

4 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

5 hari lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

10 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya