TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Melchias Marcus Mekeng mengatakan terpilihnya Wimboh Santoso sebagai Ketua Otoritas Jasa Keuangan periode 2017-2022 lantaran pengalaman karier di bidang keuangan. Wimboh pernah menjabat Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF).
"Dengan pengalamannya di IMF, dia bisa memicu pembangunan. Dia harus membawa pembangunan dari pinggir, jadi harus bawa investor," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis malam, 8 Juni 2017.
Baca: Wimboh Santoso Ketua OJK Baru, Unggul 46 Suara dari Sigit Pramono
Menurut Mekeng, selain unggul dalam rekam jejak karier, presentasi Wimboh saat uji kelayakan sangat meyakinkan.
Wimboh merupakan calon dengan nilai tertinggi, yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR. Sebelumnya, panitia seleksi juga menyodorkan Sigit Pramono dan Zulkifli Zaini kepada Presiden.
Wimboh pernah menjabat Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan Bank Indonesia dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia di New York pada 2012. Selain itu, ekonom lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta itu pernah mewakili Indonesia sebagai Direktur International Monetary Fund. Saat ini, ia masih menjabat Komisaris Utama PT Bank Mandiri Tbk.
Simak: Fit and Proper Test Bos OJK, Begini Paparan Wimboh
Dalam uji kelayakan, dewan mempertanyakan independensi Wimboh terkait dengan jabatannya di IMF. Pertanyaan tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Intelijen Negara.
Wimboh mengatakan akan membawa pengalaman memimpin di IMF untuk menakhodai OJK. "Saya akan mempengaruhi IMF untuk kepentingan Indonesia, " ucapnya.
Anggota Komisi Keuangan, Andreas Edy Susetyo, menuturkan pengalaman internasional di bidang makroprudensial menjadi nilai plus untuk Wimboh. "Pengalaman sebagai regulator juga penting," tuturnya.
PUTRI ADITYOWATI