TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa, 20 Febuari 2024 menggelar kegiatan Pertemuan Tahunan Jasa Keuangan yang dilaksanakan di Ballrom St. Regis, Jakarta. Tema yang diusung adalah “Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan” serta peluncuran Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia.
Dalam laporannya Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan menyampaikan arah kebijakan OJK tahun 2024 bahwa “OJK konsisten mengoptimalisasi sektor jasa keuangan menjadi penggerak roda perekonomian terutama dalam mendukung revitalisasi industri serta menyediakan pembiayaan bagi industri yang mempunyai nilai tambah tinggi, sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dan berkelanjutan,” ujar Mahendra.
Selanjutnya, ujar Mahendra, ruang pertumbuhan ekonomi Indonesia masih besar. Karena itu, inisiatif reformasi struktural seperti revitalisasi industri, pembukaan peluang pada ekonomi yang punya nilai tambah tinggi dan berkelanjutan, serta ekonomi baru diharapkan mampu memberikan daya ungkit pada perekonomian Indonesia.
Hadir dalam kegiatan tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi. Dalam arahannya Presiden mengingatkan untuk menjaga ekonomi inklusip dan berkelanjutan, OJK harus memperkuat inklusi dan literasi keuangan. Dukungan terhadap UMKM menjadi sangat penting, melalui perbankan dan asuransi perlu diperhatikan lagi .
Menurut Jokowi kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat masih di angka 19 persen sehingga perlu sebuah terobosan untuk meningkatkannya. “Perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan UMKM sehingga kita bisa melihat UMKM kita bisa tumbuh dengan baik,” kata Jokowi.
Baca juga:
Sebelum menutup arahan, Presiden Jokowi mengapresiasi penyempurnaan taksonomi keuangan berkelanjutan Indonesia yang telah diluncurkan dapat menyeimbangkan aspek ekonomi, aspek lingkungan dan inklusivitas.
HERRY PURWANTO (Magang RRI)