TEMPO.CO, Semarang - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah akan menggelontorkan cabai murah untuk meredam gejolak harga yang telah naik sejak awal tahun lalu. Tim pengendali yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Bulog dan lembaga perekonomian lain itu bersepakat menggelontorkan cabai dengan cara operasi pasar pada pada Senin dan Selasa, 6 -7 Maret 2017.
“Ini merupakan operasi pasar tahap kedua setelah Kamis dan Jumat, 2 dan 3 Maret 2017 pekan lalu,” kata Sekretaris II, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, Ahad 5 Maret 2017.
Rahmat menyatakan keputusan itu sebagai tidak lanjut rapat koordinasi dalam rangka stabilisasi harga cabai rawit merah pada 22 dan 24 Februari 2017. Penggelontoran itu melibatkan Bank Indonesia Jawa Tengah dan Bulog Divre Jawa Tengah.
Baca: Faisal Basri: Tata Kelola Migas Belum Tepat
“Pelaksanaan operasi pasar ini juga bersinergi dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Komisariat Semarang,” kata Rahmat menambahkan.
Ia menyebutkan operasi pasar dilakukan di Pasar Peterongan dan Pasar Gayamsari yang selama ini perbedaan harga cabai rawit merah cukup signifikan dibanding pasar induk Johar Kota Semarang. Sedangkan cabai rawit merah yang dijual pada operasi pasar diperoleh dari petani champion cabai di Jawa Tengah yang ditunjuk oleh Kementerian untuk mengkoordinasikan dan mengawal perkembangan cabai dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga.
Menurut Rahmat, TPID menjual cabai kepada pedagang menggunakan harga dari petani tanpa marjin harga. Dengan begitu pedagang wajib menjual kepada konsumen dengan menggunakan harga yang sudah ditetapkan oleh TPID.
Simak: Industri Kecil dan Menengah Ditargetkan Capai 182 Ribu
“Sebagai contoh, harga cabai operasi pasar pada Kamis, 2 Maret 2017, Rp 97 ribu per kilo gram, maka pedagang wajib menjual kepada konsumen maksimal sebesar Rp 105 ribu per kilo gram,” kata Rahmat, menjelaskan.
Dalam pelaknsanaanya tim pengendali sengaja memasang spanduk di beberapa titik lokasi pasar berisi informasi harga cabai hari ini untuk mengontrol agar tak terjadi manipulasi harga. Ia memastikan operasi pasar yang digelar nanti akan berdampak menurunkan harga cabai.
Hal ini dapat dilihat berdasarkan survei dinas perdagangan pasca pelaksanaan operasi pasar yang menunjukan harga rata-rata cabai rawit merah di Pasar Peterongan menurun dari Rp 130 ribu per kilogram, pada Rabu, 1 Maret, turun menjadi Rp 125 ribu pada Kamis, 2 Maret atau sehari berikutnya. “Pada pekan ini ke depan kami diharapkan masyarakat dapat membeli cabai rawit merah dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.
Simak: Ini Harga Mercedes-Maybach S 600 Pullman Guard Raja Salman
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Margo Yuwono mengakui keberadaan cabai merah saat ini masih menjadi komoditas penyumbang inflasi. Hal itu dibuktikan dengan hasil survei bulan Februari 2017 yang menunjukan komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, tarip pulsa ponsel, dan tukang bukan mandor.
“Inflasi sebesar 1,16 persen. Di Jawa Tengah inflasi terjadi di semua kota,” kata Margo Yuwono.
Ia menyebutkan kelompok bahan makanan menyumbang inflasi di Jateng sebesar 0,35 persen, atau di bawah kelompok kebutuhan perumahan seperti, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,09 persen.
EDI FAISOL