TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan paradigma pemanfaatan sumber daya alam sebagai komoditas harus diubah. Saat ini, pengurasan potensi alam harusnya bertujuan mendongkrak nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi.
"Dari sekadar sedot lalu ekspor, menjadi kita kembangkan integrated industry yang punya nilai tambah," ujar Rizal seusai memimpin rapat koordinasi Blok Masela di kantornya, Rabu, 11 Mei 2016.
Rizal menambahkan, rencana pemanfaatan gas Blok Masela harus menjadi pangkal untuk meningkatkan industri hilir Tanah Air seperti petrokimia ataupun pupuk. Petrokimia dapat berperan meningkatkan industri turunan seperti plastik, tekstil, cat, bahkan produk elektronik. Begitu juga pupuk yang berguna menambah produktivitas lahan, ataupun gas yang menjadi bahan bakar industri keramik.
Baca Juga: Molor, Dokumen Masela Diperkirakan Rampung 2019
Jika hanya mengandalkan ekspor, duit yang masuk hanya senilai US$ 2,5 miliar per tahun. Sementara jika sebagian saja gas Masela ditujukan untuk domestik, perolehan duit bisa melonjak hingga US$ 6,5 miliar. Duit ini belum termasuk pendapatan lain yang diterima masyarakat sekitar.
Dia berkaca dari kesuksesan Taiwan yang memanfaatkan gas impor untuk industri Petrokimia. Negara tersebut mengalami peningkatan pesat dalam produk domestik bruto, 13 persen di antaranya disumbang industri petrokimia.
Simak Pula: Presiden: Pengelolaan Blok Masela Akan Serap 12.000 SDM
Rizal berujar, sampai saat ini Indonesia justru mengimpor produk petrokimia dari Malaysia, Jepang, ataupun Taiwan senilai US$ 14 miliar setiap tahun. Hal ini disebabkan belum ada industri pemasok di dalam negeri. "ironinya gas yang dipakai Malaysia itu 40 p persen dari kita."
Dia meminta jajaran kementerian dan lembaga berkoordinasi supaya penyusunan rencana pengembangan Blok Masela bisa dikebut. Nantinya, lembaga tersebut mengeluarkan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan kontraktor Masela, Inpex Corporation, menyusun dokumen plan of development(POD).
"Kita kan ingin juga Inpex nya untung, Shell nya juga untung. Tapi jangan berlebihan," tutur Rizal.
ROBBY IRFANY
Baca juga:
Pemerkosa Yuyun: Dibui 10 Tahun, Rok Jadi Bukti, Ini Mereka!
Tragedi Yuyun dan Feby: Inilah 5 Hal yang Mengerikan